BERITA

Jokowi Terima Delegasi Bank Dunia, Ini 5 Sarannya

"Bank Dunia memberi Jokowi masukan untuk rencana perekonomian Indonesia lima tahun ke depan."

Jokowi Terima Delegasi Bank Dunia, Ini 5 Sarannya
Presiden Jokowi saat mengikuti Sidang Pleno KTT ASEAN ke-34 di Bangkok, Thailand, Sabtu (22/6/2019). (Foto: ANTARA/Puspa Perwitasari)

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan dengan delegasi Bank Dunia di Jakarta, Selasa (25/6/2019). Pertemuan ini membahas rencana perekonomian Indonesia untuk lima tahun ke depan.

Ini disampaikan Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, “"Baru saja tadi Presiden didampingi beberapa menteri menerima delegasi Bank Dunia yang berkantor di Jakarta," ujarnya sebagaimana dikutip Antara, Selasa (25/6/2019). 

Tujuan pertemuan ini adalah ,"Untuk mendengarkan masukan terutama dari Bank Dunia, mengenai bagaimana sebaiknya ekonomi Indonesia dikelola lima tahun ke depan, sebagai bahan masukan terutama di kami di RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) dan masukan untuk pemerintah secara umum," jelas Bambang.


Baca Juga: Indonesia Peringkat ke-56 Dunia Dalam Indeks Kebebasan Ekonomi


Lima Saran Bank Dunia untuk Indonesia

Bambang, yang juga ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut, mengungkapkan ada lima saran penting yang diutarakan Bank Dunia.

"Pertama adalah, harus ada penekanan mengenai pembangunan sumber daya manusia (SDM), khususnya dengan fokus di bidang pendidikan, baik pendidikan dasar maupun pendidikan vokasi," ungkap Bambang.

Saran kedua, membangun infrastruktur. Bank Dunia menilai infrastruktur Indonesia per kapita masih jauh tertinggal dibanding negara-negara lain yang tergolong emerging market, seperti Tiongkok, India dan Brazil .

"Jadi Indonesia, dibanding negara berkembang lain, masih perlu membangun infrastruktur, terutama yang terkait dengan konektivitas dan infrastruktur dasar seperti air bersih, sanitasi maupun listrik," jelas Bambang.

Ketiga, Bank Dunia menyarankan agar pemerintah menjaga keberlanjutan sumber daya alam. Keempat, meningkatkan penerimaan pajak. Dan terakhir, Indonesia dinilai perlu mendorong investasi yang berorientasi pada ekspor.

"Tetapi dari segi pengeluaran bisa melakukan budget spending atau pengeluaran anggaran yang lebih tepat sasaran dan lebih efisien,” jelas Bambang.

Dalam hal investasi, Bambang menjelaskan, Indonesia harus aktif meningkatkan Foreign Direct Investment (FDI) yang notabene masih kalah jauh dibanding Vietnam.

Berbagai saran tersebut akan dipertimbangkan Bappenas dalam menyusun RPJMN 2020-2024.

"Targetnya, tentunya pada tahun 2030 Indonesia sudah bisa lebih memperbaiki kesejahteraan masyarakatnya," kata Bambang.


Editor: Rony Sitanggang

  • Presiden Jokowi
  • bank dunia
  • Bappenas

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!