BERITA

Sembuh dari Covid-19, Ini Cerita Ratri Donorkan Plasma Darah

""Awalnya karena kita nggak biasa aja, jadi agak sedikit takut. Tapi begitu sampai di RSPAD Gatot Subroto, diterangkan dengan baik, dan melihat mesinnya juga, ternyata nggak serumit itu.""

Sembuh dari Covid-19, Ini Cerita  Ratri Donorkan Plasma Darah
Ratri Anindyajati usai mendonorkan plasma darah di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. (Foto: Instagram/@ratrianindya)

KBR, Jakarta - Saat ini berbagai negara tengah menguji coba plasma convalescent atau terapi plasma darah untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

Terapi ini dilakukan dengan mengambil zat antibodi dari darah pasien Covid-19 yang sudah sembuh, kemudian mentransfusikannya ke tubuh pasien lain yang masih sakit.

Pada Selasa (28/4/2020) jurnalis KBR Vitri Angreni berkesempatan mewawancarai Ratri Anindyajati, seorang pasien sembuh Covid-19 yang telah mendonorkan plasma darahnya. Berikut cerita pengalamannya.

Bagaimana pengalaman Anda mendonasikan plasma darah? Mudahkah prosesnya?

Awalnya karena kita nggak biasa aja, jadi agak sedikit takut. Tapi begitu sampai di RSPAD Gatot Subroto, diterangkan dengan baik, dan melihat mesinnya juga, ternyata nggak serumit itu.

Jadi ada mesin namanya mesin apheresis yang bisa menyaring plasma darah. Darahnya diambil, lalu disaring plasmanya. Plasmanya masuk ke tabung lain dan darah merahnya kembali lagi ke tubuh kita.

Apa harapan Anda dari donor plasma darah ini?

Ya, sebenarnya kita kan masih menunggu hasil penelitian, apakah memang plasma darah itu bisa menyembuhkan dan apakah bisa diteliti kemudian dibuat menjadi vaksin.

Tapi, kalau untuk membantu orang yang terpapar (Covid-19), katanya sudah terbukti di beberapa negara seperti Cina dan beberapa negara di Eropa.

Tubuh orang yang sudah sembuh (Covid-19) itu mengandung antibodi, dan itu kalau didonorkan ke orang yang sedang sakit bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuhnya.

Bagaimana meyakinkan agar ada lebih banyak pasien sembuh Covid-19 yang mendonorkan plasma darahnya?

Sebenarnya nggak sulit, mereka tinggal menghubungi rumah sakit yang ada unit transfusi darahnya, tapi juga memiliki alat apheresis tersebut.

Mereka bisa menghubungi rumah sakitnya, lalu menyatakan bahwa mereka bersedia mendonorkan darahnya. Memang sudah banyak orang yang berminat untuk mendonorkan darahnya juga.

Adakah syarat tertentu untuk mendonorkan plasma darah ini, selain pernah menjadi pasien Covid-19?

Syaratnya harus dites dulu darahnya di lab, apakah memiliki penyakit seperti HIV/AIDS, hepatitis, dan mungkin penyakit lain yang saya kurang tahu, bisa dicek dengan petugas medis.

Kalau menyumbangkan plasma darahnya itu harus dicek dulu, apakah darahnya eligible didonorkan atau tidak.

Berita Terkait:

    <li><a href="https://kbr.id/nasional/04-2020/pengobatan_covid_19_dengan_plasma_darah_masih_eksperimen/102955.html">Pengobatan Covid-19 dengan Plasma Darah Masih Eksperimen</a></li>
    
    <li><a href="https://kbr.id/nasional/04-2020/eijkman__terapi_plasma_bukan_pengobatan_massal_covid_19/103038.html">Eijkman: Terapi Plasma Bukan Pengobatan Massal Covid-19</a>&nbsp;</li></ul>
    

    Editor: Rony Sitanggang

  • covid-19
  • plasma darah
  • terapi plasma
  • plasma convalescent

Komentar (1)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • MadnessOfGod4 years ago

    Nope