BERITA

Lebih dari Seribu Hotel Tutup, Tak Bisa Bayar Gaji dan THR Karyawan

Lebih dari Seribu Hotel Tutup, Tak Bisa Bayar Gaji dan THR Karyawan

KBR, Jakarta- Ribuan hotel di berbagai wilayah Indonesia tutup akibat pandemi Covid-19. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani.

"Laporan terakhir yang dinyatakan tutup 1.266 hotel per kemarin sore (6/4/2020)," kata Hariyadi kepada Antara, Selasa (7/4/2020).

"Kalau yang real pasti lebih banyak karena kita berdasarkan laporan. Kalau tidak lapor kita tidak tahu," lanjutnya.

Menurut laporan yang diterima PHRI, semua hotel yang tutup itu tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada karyawannya karena tidak mampu memberi pesangon.

Karyawan hanya dicutikan tanpa tanggungan perusahaan, atau dirumahkan tanpa upah.

"Jadi (karyawan yang dirumahkan) tidak ada pendapatan. Makanya itu sangat buruk. Karena perusahaan memang tidak punya dana lagi. Maka pemerintah kalau mau beri stimulus, stimulusnya kepada pekerja (yang dirumahkan) itu," katanya.

PHRI mengakui data yang mereka terima belum spesifik. Namun, mereka memperkirakan ada lebih dari 150 ribu orang pegawai hotel yang kehilangan pendapatan. 


Pengusaha Hotel Tak Bisa Bayar Gaji, Apalagi THR

Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani menyebut, meski saat ini ada hotel yang masih buka, namun mereka akan kesulitan membayar Tunjangan Hari Raya (THR).

"Perusahaan kan ditopang cashflow. Sekarang tidak ada. Sekarang yang jadi masalah besar adalah kelangsungan karyawan. Kalau perusahaan tidak ada income, kita nggak bisa bayar gaji karyawan. Nanti THR juga tidak bisa," kata Hariyadi.

"Kalau hotel kemungkinan besar yang masih bisa membayar THR jumlahnya sedikit. Dan itu kemungkinan juga tidak penuh, karena seperti tadi saya bilang, kalau tidak ada cashflow-nya, apa yang mau diberikan? Masalah besarnya di situ," tandasnya. 

Editor: Sindu Dharmawan

  • COVID-19
  • pariwisata
  • pengangguran
  • thr
  • PHRI
  • Hariyadi Sukamdani

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!