BERITA

Jokowi: Ada Defisit Pangan, dari Beras sampai Telur Ayam

Jokowi: Ada Defisit Pangan, dari Beras sampai Telur Ayam

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyebut ada sejumlah daerah yang kekurangan bahan pangan pokok.

“Dan laporan yang saya terima untuk stok beras defisit di 7 provinsi, stok jagung defisit di 11 provinsi, kemudian stok cabai besar defisit di 23 provinsi, stok cabai rawit defisit di 19 provinsi, stok bawang merah diperkirakan juga defisit di 1 provinsi, dan stok telur ayam defisit di 22 provinsi,” ujar Jokowi dalam konferensi daring, Selasa (28/4/2020).

Jokowi mengumumkan ada juga defisit gula dan bawang putih di hampir seluruh provinsi. Sedangkan stok minyak goreng diperkirakan masih cukup secara nasional.


Berita Terkait: Anggaran Pertanian Dipotong Rp7 T, DPR Khawatirkan Stok Pangan


Ada Kendala Distribusi

Selain masalah jumlah pasokan, Presiden Jokowi menyatakan ada kendala distribusi pangan karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Yang sudah mulai terganggu terutama yang berkaitan dengan transportasi pesawat. Karena yang namanya pesawat kalau yang jalan hanya kargonya saja, penumpangnya tidak, tentu saja hitungannya akan sangat sulit. Karena sebetulnya kargo itu mengikuti pesawat yang berpenumpang," kata Jokowi.

"Ini tolong betul-betul kita exercise, sehingga jangan sampai distribusi bahan-bahan pokok, bahan-bahan yang penting itu terganggu, karena kita sekali lagi adalah negara kepulauan," ujarnya.


Perlu Ada Mitigasi Krisis Pangan

Untuk mencegah kelangkaan pangan, Presiden Jokowi meminta jajarannya menghitung ulang kebutuhan dan ketersediaan bahan pokok di seluruh daerah.

Jokowi juga meminta jajarannya menyiapkan langkah mitigasi krisis pangan sesuai arahan badan pangan dunia (Food and Agriculture Organization/FAO). Ia menyebut beberapa langkah yang harus dilakukan adalah:

    <li>Menjaga panen raya beras;</li>
    
    <li>Bulog membeli gabah petani dengan harga yang pantas;</li>
    
    <li>Kementerian dan lembaga terkait mengantisipasi kemarau panjang di musim panen selanjutnya.</li></ul>
    

    Terakhir, Jokowi mengingatkan jajarannya agar memastikan kelompok petani menjalankan protokol kesehatan, serta memberi stimulus supaya mereka bisa berproduksi dengan baik.

    Editor: Agus Luqman

  • COVID-19
  • pangan
  • krisis pangan
  • pertanian

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!