BERITA

Genjot Tes Masif, Pemerintah Datangkan 479 Ribu Reagen PCR dari Korsel dan Cina

"Pemerintah juga tengah menggenjot tes masif covid-19 di April dan Mei. Tes massal di dua bulan tersebut menjadi kunci penurunan angka pasien positif Covid-19."

Genjot Tes Masif, Pemerintah Datangkan 479 Ribu Reagen PCR dari Korsel dan Cina
ilustrasi alat PCR. (Foto: Antara)

KBR, Jakarta - Sebanyak 479.000 reagen Polymerase chain reaction (PCR) datang dari Korea Selatan dan Cina. 

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, pendistribusian reagen baru di daerah-daerah pulau Jawa pada Sabtu dan Minggu kemarin. Nantinya, reagen akan digunakan maksimal untuk menangani pandemi Covid-19.

"Untuk tahapan pertama, reagen yang telah kita datangkan baru bisa diambil oleh provinsi yang ada di Pulau Jawa pada Sabtu dan Minggu yang lalu. Dan kami juga menyampaikan terima kasih pada gubernur, yang telah menugaskan staf mengambil reagen langsung ke tempat penyimpanan di gudang Soekarno Hatta," ungkapnya setelah Rapat Terbatas, Senin (27/4/2020).

Doni juga menyebut ada penurunan jumlah pasien yang dirawat, yaitu sebanyak 7.032 orang. Jumlah itu, dilihat dari jumlah tempat tidur yang terdapat di ruang isolasi.

"Oleh karenanya, keadaan ini harus kita jaga. Jangan kita sampai menambah masalah kita, yang akhirnya dirawat di rumah sakit. Kemudian yang berikutnya adalah adanya sejumlah daerah kabupaten kota yang mengalami kenaikan jumlah kasus positif," jelasnya.

Selain itu, Pemerintah juga tengah menggenjot tes masif covid-19 di April dan Mei. Tes massal di dua bulan tersebut menjadi kunci penurunan angka pasien positif Covid-19.

Doni menyebut, pemerintah menargetkan penurunan jumlah pasien positif Covid-19 pada Juni 2020. 

"Bapak Presiden meminta kita semua untuk bisa bekerja lebih keras lagi, dan juga mengajak masyarakat agar lebih patuh, lebih disiplin. Dan juga aparat supaya bisa lebih tegas, agar pada bulan Juni yang akan datang. Kita mampu menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia. Sehingga pada Juli diharapkan kita sudah bisa mulai mengawali hidup normal kembali," ungkap Doni Monardo.

Ia mengklaim pemerintah akan lebih serius dan tegas memutus mata rantai Covid-19. Termasuk mengevaluasi penerapan kebijakan-kebijakan terkait penanganan pandemi Covid-19, seperti penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan penerapan jaga jarak fisik, atau physical distancing

Doni juga meminta masyarakat menjalankan, imbauan pemerintah untuk beraktivitas, bekerja, beribadah di rumah, dan tidak mudik. Apalagi, penyebaran Covid-19 berasal dari mobilitas masyarakat.

"Upaya-upaya untuk melindungi warga negara dari bahaya virus corona ini. Haruslah menjadi tanggung jawab semua pihak. Tidak mungkin pemerintah saja yang bekerja keras, yang berusaha tanpa didukung oleh segenap komponen masyarakat lainnya. Sekali lagi kami mengajak dan menghimbau kepada seluruh pimpinan, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama agar betul-betul peduli dengan keselamatan masyarakat kita," lanjutnya.

Saat ini protokol kesehatan belum maksimal dilaksanakan. Sebab masih adanya kegiatan kumpul-kumpul, imbuhya. 

Editor: Kurniati Syahdan

  • PCR
  • COVID-19
  • gugus tugas
  • pandemi covid-19
  • reagen
  • Korsel
  • cina
  • tes massal Covid-19
  • physical distancing

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!