BERITA

PBNU: Lindungi Diri dari Covid-19 Merupakan Ibadah

"Keyakinan untuk takut kepada Allah perlu diimbangi dengan usaha menjaga diri dari kerusakan"

PBNU: Lindungi Diri dari Covid-19 Merupakan Ibadah
Pengurus masjid membersihkan Masjid Agung Baitul Faidzin pada waktu jam ibadah shalat Jumat di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/3/2020). (Foto: Antara)

KBR, Jakarta- Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) menyayangkan sekelompok orang yang yang menyepelekan wabah Covid-19 dan tidak berusaha melindungi diri dan lingkungannya. Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, Robikin Emhas berpandangan beberapa orang salah menafsirkan keyakinan pada Tuhan, dengan tidak peduli terhadap penyebaran COVID-19 yang dapat menganggu kesehatan tubuh

"Kalau ada orang mengatakan jangan takut kepada Corona, takut kepada Allah. Lalu melawan marabahaya berupa wabah virus Corona yang sudah nyata-nyata di depan mata, itu justru sebaliknya. Sikap seperti itu tidak menunjukan sikap patuh kepada Allah. Tapi justru menentang perintah Allah untuk berikhtiar. Allah berfirman, jangan kalian membunuh diri kalian sendiri, jangan kalian menyengsarakan diri kalian sendiri, jangan kalian menderitakan diri kalian sendiri," tegas Robikin pada KBR (30/03/20).

Robikin Emhas menjelaskan, keyakinan untuk takut kepada Allah perlu diimbangi dengan usaha menjaga diri dari kerusakan. Dalam hal ini, menurutnya islam mengajarkan bahwa keyakinan dan usaha harus berjalan beriringan ketika manusia menjalankan hidupnya.

"Orang secara akidah harus takutnya hanya kepada Allah, tidak boleh tidak. Tetapi dalam dimensi ubudiyah dan muamalah, Allah juga perintahkan melalui Al-Quran, kita untuk berikhtiar. Jadi jangan benturkan sikap tauhid takut kepada Allah dengan ikhtiar. Karena itu satu nafas. Itu bukan dua sisi mata uang yang satu sama lain bertolak belakang," ujarnya lagi.

Kata dia, upaya melindungi diri dari penyakit merupakah salah satu ibadah yang bisa dilakukan oleh setiap orang. Salah satunya mematuhi anjuran pemerintah untuk beraktifitas hanya di dalam rumah sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona. 


Editor: Friska Kalia

 

  • PBNU
  • Nahdatul Ulama
  • virus corona
  • COVID-19
  • SARS-CoV-2

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!