BERITA

Lembaga Eijkman Segera Bentuk Konsorsium Kembangkan Vaksin COVID-19

""Baru diundang dua perguruan tinggi, UGM dan Unair. Tapi belum ada komitmen apa-apa. Baru sangat awal," katanya."

Heru Haetami

Lembaga Eijkman Segera Bentuk Konsorsium Kembangkan Vaksin COVID-19
Petugas memeriksa suhu tubuh pengunjung Lippo Plaza di Kuta, Badung, Bali, Kamis (12/3/2020). (Foto: ANTARA/Fikri Yusuf)

KBR, Jakarta - Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bersiap mempercepat pengembangan vaksin untuk virus corona baru (Covid-19).

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Subandriyo mengatakan lembaganya akan segera membentuk konsorsium untuk meningkatkan penelitian vaksin tersebut.


"Saat ini baru pertemuan awal. Konsorsiumnya juga belum secara konkret dibentuk. Kita baru mengidentifikasi siapa saja yang memiliki kompetensi untuk terlibat," kata Amin ketika dihubungi KBR, Kamis (12/3/2020).


Amin Subandriyo menyebut pihak yang akan terlibat dalam konsorsium yakni dari perguruan tinggi. Namun hingga saat ini belum ada yang resmi menyatakan bergabung dalam konsorsium vaksin ini.


"Baru diundang dua perguruan tinggi, UGM dan Unair. Tapi belum ada komitmen apa-apa. Baru sangat awal," katanya.


Lembaga Eijkman menyebut butuh waktu setidaknya 18 bulan untuk menemukan vaksin Covid-19 ini.


Ini serupa dengan pernyataan Direktur Jenderal WHO Tedros A. Ghebreyesus yang pernah menyatakan bahwa pembuatan vaksin Covid-19 butuh waktu belasan bulan.


"Vaksin (Covid-19) pertama bisa siap dalam 18 bulan sehingga kita harus melakukan semuanya hari ini. Dengan menggunakan senjata yang ada untuk melawan virus ini, sambil melakukan persiapan jangka panjang pembuatan vaksin," kata Tedros dalam catatan konferensi pers WHO bulan Februari lalu (11/2/2020).


Estimasi serupa juga disampaikan Anthony S. Fauci, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Disease (NIAID) Amerika Serikat.


Ia menyebut pembuatan vaksin Covid-19 butuh waktu sekitar 12-18 bulan.


"Seluruh prosesnya bisa memakan waktu setahun, satu setengah tahun, paling sedikit," kata Fauci, seperti dilansir Business Insider pekan lalu (3/3/2020).


Editor: Agus Luqman


  • COVID-19
  • vaksin
  • virus corona
  • Eijkman
  • Kesehatan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!