BERITA

Gara-gara Pandemi, Ada 3 Juta Pengangguran Baru di AS

""Ada peningkatan sebanyak 3.001.000 (pengajuan asuransi pengangguran) dalam seminggu belakangan," lapor Departemen tenaga Kerja AS."

Gara-gara Pandemi, Ada 3 Juta Pengangguran Baru di AS
Jalanan di kawasan komersial Times Square, New York, AS, sepi akibat wabah Covid-19, Senin (23/3/2020). (Foto: ANTARA/REUTERS)

KBR, Jakarta- Pandemi Covid-19 mematikan pemasukan berbagai sektor bisnis di seluruh dunia. Di Amerika Serikat (AS), pandemi ini juga telah memaksa banyak perusahaan tutup hingga muncul sekitar 3 juta pengangguran baru.

"Selama pekan ketiga Maret 2020 ada peningkatan pengajuan asuransi pengangguran karena dampak Covid-19," lapor Departemen Tenaga Kerja AS dalam siaran persnya, Kamis (26/3/2020).

"Ada peningkatan sebanyak 3.001.000 (pengajuan asuransi pengangguran) dalam seminggu belakangan," lanjutnya.

Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, sektor industri yang paling terdampak virus corona jenis baru adalah:

    <li>Akomodasi dan restoran;</li>
    
    <li>Seni, hiburan, dan rekreasil</li>
    
    <li>Transportasi;</li>
    
    <li>Pergudangan, dan;</li>
    
    <li>Manufaktur.</li></ul>
    

    Departemen Tenaga Kerja AS menyebut lonjakan pengangguran ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 1982.


    Pemerintah AS Sudah Siapkan Dana Darurat Ratusan Miliar Dolar

    Perwakilan Departemen Tenaga Kerja AS Eugene Scalia mengaku sudah menyiapkan dana darurat untuk menghadapi masalah ini.

    "Dampak keras (pandemi Covid-19) terhadap pekerja AS ini sudah diantisipasi dengan undang-undang yang disahkan Senat semalam, yang menyediakan ratusan miliar dolar untuk bantuan pengangguran selama pandemi," jelas Eugene dalam siaran persnya, Kamis (26/3/2020).

    Eugene menyebut bentuk bantuan pengangguran dari pemerintah AS itu berupa:

  • COVID-19
  • pengangguran
  • ekonomi
  • virus corona
  • AS
  • Pandemi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!