HEADLINE

Cegah COVID-19, Kemendes Serukan Bangun Pos Jaga Desa 24 Jam

Cegah COVID-19, Kemendes Serukan Bangun Pos Jaga Desa 24 Jam

KBR, Jakarta - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes) mendorong kegiatan padat karya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat ditengah pandemi COVID-19. 

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan dan Informasi Kemendes Eko Sri Haryanto mengatakan, desa-desa di Indonesia telah berinisiatif membuat hand sanitizer dan disinfektan untuk dibagi-bagikan kepada warganya. Proses pembuatannya dengan memanfaatkan dana desa. 

"Selain itu juga penyemprotan disinfektan, serta penyediaan tempat tempat cuci tangan dengan air yang mengalir tadi saya sebutkan. Bahkan dana desa itu bisa digunakan untuk bagaimana membuat disinfektan maupun hand sanitizer. Ini adalah bentuk dari padat karya tunai non-fisik. Mereka bisa kerja di rumah, lalu dia membuat. Itu nanti dilakukan oleh masyarakat yang ada di situ," kata Eko Sri Haryanto saat video conference, Selasa (31/3/2020).

Eko memprioritaskan, kegiatan padat karya tersebut bagi masyarakat miskin, pengangguran, dan setengah pengangguran. Menurutnya, 50 persen dana kegiatan akan digunakan untuk upah bagi warga.

Ia juga mengungkapkan, desa-desa pun kini telah menghimpun relawan-relawan COVID-19. Kemendes mengajak pemuda dan para petani menjadi relawan COVID-19. Tugas mereka mengedukasi masyarakat terkait penanganan COVID-19, pencegahan, dan karantina mandiri. Sebab masyarakat desa sangat membutuhkan informasi pencegahan, gejala-gejala, dan penanganan COVID-19

"Mendata tempat-tempat yang kira-kira representatif dan nanti akan diusulkan oleh desa, direkomendasikan oleh kesehatan. Dan kesehatan yang ada di Kabupaten atau puskesmas yang ada di wilayahnya. Jadi kalau misalnya nanti disiapkan tempa-tempat isolasi, karena nanti tugas relawan harus mulai mempersiapkan itu. Kalau ada misalnya tamu yang datang dan sebagainya. Lalu orang dari pihak luar yang dari adalah dari wilayah yang terdampak COVID-19, itu juga harus mulai didata," lanjut Eko Sri Haryanto.

Dilanjutkannya, relawan COVID-19 akan membantu pendataan penduduk yang rentan sakit, mobilitas penduduk ke luar dan masuk wilayah, mendata ODP serta PDP. Relawan dan aparat setempat juga bersiap membubarkan kerumunan warga yang berpotensi menyebarkan virus Corona.

Pos Jaga Desa 24 Jam

Selain itu, Eko menyatakan kementeriannya mendorong pembuatan Pos Jaga 24 jam di setiap desa untuk mencegah penyebaran COVID-19. Alasannya, masih banyak hilir mudik masyarakat dari luar dan antar-desa. 

"Membuat pos jaga gerbang desa untuk memantau mobilitas warga. Ini kan sekarang sudah banyak masyarakat yang mudik. Lalu-lalang yang di desa, berarti desa harus mulai menjaga. Menjaga di tempat-tempat masuk wilayah desa itu sendiri, bukan ingin menghambat tetapi untuk menjaga kesehatan, untuk menjaga masyarakatnya dari dampak Corona ini. Mereka harus didata, siapa yang masuk, siapa yang keluar, dan sebagainya itu nanti di pos jaga itu," ujar Eko Sri Haryanto.

Eko menegaskan, Pos Jaga Desa 24 Jam sebagai langkah antisipasi masuknya orang dengan gejala COVID-19. Meskipun akan sedikit menghambat akses keluar-masuk masyarat antar-desa, Pos Jaga Desa 24 Jam juga bisa dimanfaatkan mendata Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19.

Editor: Fadli Gaper 

  • pos jaga desa 24 jam
  • kemendes
  • COVID-19

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!