BERITA

Menteri ESDM Klaim Tak Ada Indikasi Air Bawah Tanah di CAT Watuputih

Menteri ESDM Klaim Tak Ada Indikasi Air Bawah Tanah di CAT Watuputih


KBR, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan tidak ada indikasi keberadaan aliran sungai bawah tanah di dalam Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih, Rembang, Jawa Tengah.

Kesimpulan tersebut merupakan hasil kajian dari Badan Geologi ESDM atas permintaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.


Jonan mengaku telah mengirimkan hasil kajian tersebut kepada Kementerian LHK. Selain memberikan hasil kajian, Jonan juga menyarankan agar KLHK melakukan studi lanjutan tentang area yang menjadi lokasi penambangan PT Semen Indonesia tersebut.


"Kita kasih masukan, tapi menyarankan agar ada studi lanjutan, dan dipelajari lagi. Perkara nanti layak apa tidak secara lingkungan hidup, ya biar Menteri LHK yang memutuskan," kata Ignasius Jonan di Kompleks Istana, Kamis (30/3/2017).


Baca juga:


KBR menerima salinan surat dari Menteri ESDM kepada Menteri Lingkungan Hidup dan isinya dibenarkan Jonan. Surat itu menyinggung hasil penelitian Badan Geologi pada 15 hingga 24 Februari 2017, dan klarifikasi kembali pada 8 hingga 9 Maret 2017.


Dalam surat itu disebutkan: "Berdasarkan data dan fakta yang ada saat ini, dapat disimpulkan tidak ada indikasi aliran sungai bawah tanah di dalam CAT Watuputih, sehingga sistem aliran sungai bawah tanah area ini belum dapat diketahui. Oleh karena itu, area ini belum memenuhi kriteria sebagaimana pada Pasal 4 Permen ESDM No. 17 Tahun 2012 sebagai syarat untuk dapat ditetapkan sebagai KBAK. Namun demikian, kami akan menindaklanjuti melalui penelitian dan verifikasi lebih lanjut apabila ada data baru dari berbagai pihak terkait keberadaan sungai bawah tanah."


"Data dan fakta lapangan menunjukkan pada CAT Watuputih terdapat gua kering tanpa adanya aliran sungai bawah tanah serta tidak dijumpai mata air. Di luar CAT Watuputih bagian timur terdapat sungai bawah tanah dan di bagian selatannya terdapat gua dengan tiga kantung air di dalamnya serta sebaran mata air," begitu keterangan Jonan dalam surat itu.


Terhadap surat itu, Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya menolak berkomentar. Ia hanya mengatakan kajian dari Kementerian ESDM itu akan dibahas oleh Tim Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) pada Jumat (31/3/2017).


"Ntar dulu deh, jangan ditanyain dulu. Besok juga dibahas lagi kok terakhir," jawab Siti Nurbaya.


Ia juga tidak mau menjawab pertanyaan mengenai layak tidaknya kawasan CAT Watuputih untuk ditambang. "Aku belum mau jawab sekarang," kata Siti.


Baca juga:


Editor: Agus Luqman 

  • cat watuputih
  • pegunungan kendeng
  • rembang
  • Jawa Tengah
  • Ignasius Jonan
  • PT Semen Indonesia

Komentar (1)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • Bambang7 years ago

    Jangan lari dari topik YA... Yang kompeten ttg geologi sudah memberi masukan. Gunakan DATA & FAKTA.