BERITA

Rencana Demo Besar Tolak Omnibus Law, KSPI: Jangan Ada Kekerasan Aparat

""Kami akan aksi besar-besaran bersama, gabungan semua serikat buruh," kata Presiden KSPI."

Adi Ahdiat

Rencana Demo Besar Tolak Omnibus Law, KSPI: Jangan Ada Kekerasan Aparat
Buruh berunjuk rasa menolak RUU Cipta Kerja di halaman Kantor DPRD DIY, Yogyakarta, Rabu (26/2/2020). (Foto: ANTARA)

KBR, Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan para buruh akan berunjuk rasa menolak omnibus law dalam waktu dekat.

"Kami akan aksi besar-besaran bersama, gabungan semua serikat buruh. Itu Rapat Paripurna DPR yang pertama, mungkin tanggal 23 Maret 2020 setelah reses," kata Said, seperti dilansir Antara, Rabu (26/2/2020).

"Jangan juga nanti kami dihadap-hadapkan (dengan aparat), karena kami tidak setuju dengan omnibus law ini berhadapan dengan aparat," lanjutnya.

Menurut Said, Menko Polhukam Mahfud MD sudah mengatur langkah pengamanan untuk demo buruh nanti.

"Beliau (Mahfud MD) menyampaikan tentu Polri dan TNI ada SOP-nya. Nah, kalau ada SOP-nya nanti akan ditekankan hindari untuk lakukan kekerasan. Lakukan pengamanan sesuai SOP yang sudah berlaku," ujar Said.

Presiden KSPI Said Iqbal bertemu Mahfud MD di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu pagi (26/2/2020).

Dalam pertemuan itu KSPI meminta pemerintah mendiskusikan ulang RUU Cipta Kerja secara terbuka, denga melibatkan partisipasi publik, dan tidak tergesa-gesa.

Said menyebut tak akan ada pertemuan lanjutan antara KSPI dengan Menko Polhukam. Ke depannya KSPI akan lebih menekankan upaya dialog dengan kementerian-kementerian di bawah Kemenko Perekonomian.

Editor: Agus Luqman

  • Omnibus Law
  • RUU Cipta Kerja
  • buruh

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!