HEADLINE

Wow! Mari Elka Pangestu Jadi Petinggi Bank Dunia

Wow! Mari Elka Pangestu Jadi Petinggi Bank Dunia

KBR, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan rasa gembira atas terpilihnya bekas Menteri Perdagangan di era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), Mari Elka Pangestu sebagai Direktur Pelaksana, Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia (World Bank). 

Perry optimistis, dengan duduknya Mari Elka di posisi tersebut, diharapkan secara otomatis dapat mendorong meningkatnya perekonomian di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. 

"Selamat kepada Ibu Mari Elka Pangestu, yang dipilih menjadi managing director di Bank Dunia. Saya kenal betul dengan Ibu Mari dan atas nama pribadi maupun Bank Indonesia, selamat kepada Ibu Mari yang menjadi salah satu pimpinan tertinggi di Bank Dunia. Insya Allah, ini akan membawa kebaikan tidak hanya di Bank Indonesia, tapi juga bagi negara emerging market dan Indonesia karena bidang beliau nanti akan menangani development policy," ucap Perry Warjiyo di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (10/1/2020).

Perry juga mengatakan dengan terpilihnya Mari Elka, sebagai salah satu petinggi di Bank Dunia, mencerminkan bahwa Indonesia memiliki perwakilan yang dapat memberikan sumbangsih bagi perekonomian global. Ia pun yakin, Mari Elka dapat bekerja optimal di bidang pengembangan kebijakan Bank Dunia.

Sebelumnya, nama Mari Elka Pangestu telah ditunjuk sebagai Direktur Pelaksana, Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan oleh Presiden Grup Bank Dunia, David Malpass. Hal tersebut diumumkan Malpass lewat situs resmi Bank Dunia, pada Kamis (9/1/2020) kemarin.

Sosok Handal yang Mengglobal

Saat ini, Mari Elka Pangestu menjabat Senior Fellow di Columbia School of International and Public Affairs, dan Profesor dalam studi Ekonomi Internasional di Universitas Indonesia. 

Istri dari Adi Harsono ini juga menjabat sebagai Asisten Profesor di Lee Kuan Yew School of Public Policy dan Crawford School of Public Policy, Australian National University.

Mari Elka ikut tercatat sebagai Anggota Dewan di Indonesia Bureau of Economic Research (IBER) serta Centre of Strategic and International Studies (CSIS) di Jakarta.

Mari Elka mengatakan penunjukan ini merupakan suatu kehormatan besar karena dapat bergabung dengan Bank Dunia dalam misi pembangunan yang penting. "Saya menantikan kesempatan untuk bekerja dengan tim yang kuat ini pada tantangan mendesak yang dihadapi anggota Bank Dunia," kata ibu dua anak, Raymond dan Arya itu seperti dikutip Antara.

Peran baru Mari Elka berlaku efektif sejak 1 Maret 2020. Ia akan memimpin dan mengawasi program kerja Kelompok Praktik Global Bank Dunia. Selain itu, ia juga akan membidani kelompok riset dan data Bank Dunia (DEC) dan fungsi Hubungan Eksternal dan Korporat.

Di tingkat global, Mari Elka mempunyai reputasi sebagai Ketua Dewan Pengawas International Food Policy Research Institute (IFPRI) di Washington DC dan aktif sebagai Penasihat Komisi Global dalam Bidang Transformasi Energi Geopolitik di International Renewable Energy Agency (IRENA) di Abu Dhabi.

Mari Elka juga mempunyai pengalaman sebagai dewan dan gugus tugas lainnya dalam Dewan Kepemimpinan untuk Sustainable Development Solutions Network (SDSN) PBB serta Ketua Bersama kelompok ahli untuk Panel Tingkat Tinggi bagi Ekonomi Kelautan Berkelanjutan, panel dari inisiatif kesehatan WHO.

Selain itu juga, putri dari ekonom ternama Indonesia J. Panglaykim ini juga tercatat sebagai menteri dalam dua periode kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tepatnya, Menteri Perdagangan RI periode 2004-2011 dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI pada 2011-2014. 

Perempuan kelahiran Jakarta, 23 Oktober 1956 ini juga pernah menjadi Komisioner untuk Inisiatif Pembangunan Rendah Karbon Indonesia, dan Anggota Dewan Eksekutif dari International Chamber of Commerce (ICC). 

Editor: Fadli Gaper

  • Mari Elka Pangestu
  • Bank Dunia
  • Perry Warjiyo
  • David Malpass

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!