BERITA

Menteri PUPR: Ibu Kota Baru Bebas Ancaman Banjir

""Secara paleohidrologinya, dari sejarah hidrologinya enggak ada (ancaman banjir). Bencananya juga minim. Tapi kalau berubah enviroment-nya bisa banjir.""

Menteri PUPR: Ibu Kota Baru Bebas Ancaman Banjir
Presiden Jokowi saat meninjau lokasi ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (17/12/2019). (Foto: ANTARA)

KBR, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menilai lokasi ibu kota baru di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, aman dari banjir.

"Secara paleohidrologinya, dari sejarah hidrologinya enggak ada (ancaman banjir). Bencananya juga minim. Tapi kalau berubah enviroment-nya bisa banjir," kata Basuki kepada Antara, Jumat (3/1/2020).

Basuki juga mengklaim ibu kota baru bebas dari ancaman kebakaran hutan, dan 70 persen wilayahnya akan tetap berupa ruang hijau.


Cegah Banjir dengan Master Plan

Di kesempatan terpisah, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa menegaskan pencegahan banjir di ibu kota baru akan dimulai dari rancangan awal atau master plan-nya.

"Jadi dicari titik nol-nya itu, itu maksudnya master plan itu. Jadi ada yang namanya hidrotopografi, genangan air selama 5 tahun, 10 tahun, 100 tahun itu kayak gimana arahnya," kata Suharso kepada Antara, Jumat (3/1/2020).

Suharso juga menyatakan ibu kota baru akan dibangun dengan penuh perhitungan.

"Pasti tahapan-tahapannya harus disiplin, yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademis, dan keputusan-keputusan strategisnya juga tentu juga bisa dipertanggungjawabkan," katanya.

Editor: Agus Luqman

  • banjir
  • ibu kota baru
  • pemindahan ibu kota
  • banjir jakarta

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!