BERITA

Kementerian PUPR: Normalisasi Sungai Terkendala Pembebasan Lahan

Kementerian PUPR: Normalisasi Sungai Terkendala Pembebasan Lahan

KBR, Jakarta - Bencana banjir melanda sejumlah wilayah di Jakarta dan kota-kota sekitarnya pada malam tahun baru, Rabu (1/1/2020).

Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), selain karena curah hujan yang tinggi, bencana ini juga terjadi karena mandeknya pembangunan prasarana pencegahan banjir.

"Penyebab lain adalah belum optimalnya pembangunan prasarana pengendalian banjir. Sejak 2017 belum dapat dilakukan normalisasi pada empat sungai karena kendala pembebasan lahan," jelas Biro Komunikasi Publik PUPR dalam rilis resminya, Kamis (2/1/2020).

Keempat sungai yang belum dinormalisasi secara optimal itu adalah Sungai Krukut, Sungai Ciliwung, Sungai Cakung, dan Sungai Sunter.

Namun, dalam rilisnya, Kementerian PUPR baru melaporkan progres terkait proyek normalisasi Sungai Ciliwung saja, yakni:

    <li>Sungai Ciliwung sudah dinormalisasi 16 km dari rencana keseluruhan 33 km.</li>
    
    <li>Di hulu Sungai Ciliwung sedang dibangun Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi, dengan progres pembebasan tanah di atas 90 persen dan progres fisik mendekati 45 persen.</li>
    
    <li>Bendungan di hulu Sungai Ciliwung direncanakan rampung pada akhir 2020.</li></ul>
    


    Editor: Agus Luqman

  • normalisasi sungai
  • banjir jakarta
  • banjir jabodetabek

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!