BERITA

Ancaman Banjir Sampai Februari, Ini Hal-Hal yang Perlu Disiapkan Hadapi Bencana

""Ada hal-hal yang bisa kita antisipasi untuk menyelamatkan diri kita atau meminimalisir risiko banjir.""

Adi Ahdiat

Ancaman Banjir Sampai Februari, Ini Hal-Hal yang Perlu Disiapkan Hadapi Bencana
Warga terdampak banjir dari luapan sungai di kawasan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Minggu (5/1/2020). (Foto: ANTARA)

KBR, Jakarta - Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) cuaca ekstrem akan terus berlangsung hingga pertengahan Februari 2020.

Artinya, sampai beberapa pekan ke depan berbagai wilayah Indonesia belum terbebas dari potensi bencana banjir.

Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) lantas mengajak warga untuk melakukan sejumlah langkah persiapan.

"Ada hal-hal yang bisa kita antisipasi untuk menyelamatkan diri kita atau meminimalisir risiko banjir," ujar Sekretaris MPBI Avianto Amri dalam talkshow Ruang Publik KBR, Senin (6/1/2019).

Avianto menegaskan, langkah antisipasi itu bisa dimulai dengan menyiapkan 'tas siaga bencana'.

'Tas siaga bencana' adalah tas berisi surat-surat penting dan barang kebutuhan dasar, yang bisa langsung dibawa evakuasi ketika terjadi bencana. Tas itu bisa diisi dengan:

    <li>Makanan instan/makanan kering;</li>
    
    <li>Air minum;</li>
    
    <li>Obat-obatan;</li>
    
    <li>Senter dan baterai cadangan;</li>
    
    <li>Lilin dan korak api;</li>
    
    <li>Pakaian cadangan, pembalut wanita, popok bayi, dan sebagainya;</li>
    
    <li>Jas hujan, payung;</li>
    
    <li>Dokumen penting seperti Akte Kelahiran, KTP, KK, ijazah, dan sebagainya;</li>
    
    <li>Barang-barang lain sesuai kebutuhan.</li></ul>
    

    Selain 'tas siaga bencana', Avianto menyarankan masyarakat agar menyiapkan tempat menyelamatkan diri sejak awal.

    "Sebelum musim hujan datang, kita harus mengetahui kalau mau evakuasi kita mau kemana, apakah ke mesjid, sekolah, atau rumah saudara, dan lain-lainnya," jelas Avianto.

    "Nomor telepon darurat juga kita harus tahu, (nomor telepon) ambulans 118, SAR 115, nomor-nomor itu krusial, apalagi pada saat kejadian bencana," lanjutnya.


    Keluarga Siaga Bencana

    Tika Savitri, project manager dari organisasi pendidikan siaga bencana Predikt, menambahkan langkah antisipasi banjir juga perlu dilakukan di tingkat keluarga.

    Tika menegaskan, keluarga perlu tahu hal-hal apa saja yang harus dilakukan saat terjadi bencana banjir, seperti mematikan sekring listrik rumah, menghindari berjalan dekat saluran air, sampai berbagi tugas evakuasi.

    "Jadi ketika air makin naik, mama nyelametin apa, saya nyelametin apa, yang harus didahulukan siapa, jadi sudah bagi-bagi tugas," jelas Tika di talkshow Ruang Publik KBR, Senin (6/1/2020).

    "Kita perlu lebih terorganisir lagi, lebih terkoordinasi, bahwa kesiapsiagaan itu bukan hanya individu saja, tapi juga dari keluarga, komunitas, RT, RW, itu sudah harus terstruktur," ujar Tika.

    Langkah antisipasi bencana bisa dipelajari lebih lanjut dari berbagai sumber di internet dan media sosial. Salah satunya bisa dilihat di Buku Pedoman Latihan Kesiapsiagaan Bencana BNPB.

    Editor: Agus Luqman

  • mitigasi bencana

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!