BERITA

Penembakan Massal di Sinagoge Tuai Simpati dan Kecaman

Penembakan Massal di Sinagoge Tuai Simpati dan Kecaman

KBR - Pemimpin tertinggi umat katolik Roma di seluruh dunia, Paus Fransiskus mengecam penembakan massal terhadap komunitas Yahudi di sebuah sinagoge, di Puttsburgh, Pennsilvania, Sabtu (27/10/2018). Ia menyebut kejadian tersebut sebagai tindak kekerasan yang tidak manusiawi. Dilansir dari Time, Paus juga mendoakan keluarga korban agar diberikan penyembuhan bagi yang terluka.

"Kita semua, sebenarnya, terluka oleh tindakan kekerasan yang tidak manusiawi ini," kata Francis pada akhir doa Angelus di Saint Peter's Square, Minggu (28/10/2018).

"Semoga Tuhan membantu kita memadamkan api kebencian yang berkembang di masyarakat kita, memperkuat rasa kemanusiaan, menghormati kehidupan, moral dan nilai-nilai sipil dan takut akan Tuhan," tambah Francis.

Sambil melancarkan serangan, tersangka Robert Bowers (46) berteriak "semua orang Yahudi harus mati". Insiden itu mengakibatkan 11 orang tewas dan 6 orang terluka. Diberitakan New York Times, kejadian ini disebut sebagai serangan terhadap komunitas Yahudi di Amerika yang paling mematikan. Pelaku segera ditahan usai bangku tembak degan polisi.

Untuk menghormati seluruh korban insiden itu, Menara Eiffel di Perancis menjadi gelap pada Minggu (28/10/2018) tengah malam.

"Saya menyatakan dukungan saya untuk komunitas Yahudi dan semua penduduk Pittsburgh," ujar Walikota Paris Anne Hidalgo dalam cuitannya di Twitter.

Lampu-lampu di Menara Eiffel memang kerapkali dimatikan,  setelah serangan teror di seluruh dunia.

Dilansir dari Economic Times, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga memerintahkan agar bendera Amerika dikibarkan dengan setengah tiang di Gedung Putih, tempat umum, pos militer, stasiun angkatan laut, untuk menghormati kejadian itu. Selain itu, dua kelompok Muslim AS juga melakukan kampanye crowdfunding dan telah mengumpulkan hampir US $ 80.000 untuk korban yang selamat dan keluarga dari 11 korban tewas dari penembakan sinagog Pittsburgh.

"Kami ingin menanggapi kejahatan dengan baik, karena iman kami menginstruksikan kami, dan mengirim pesan belas kasih yang kuat melalui tindakan," kata kelompok tersebut dikutip dari Channel News Asia.

Penggalangan dana akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek para korban yang terluka dan keluarga yang berduka, termasuk biaya pemakaman dan tagihan medis.

"Melalui kampanye ini, kami berharap untuk mengirim pesan gabungan dari komunitas Yahudi dan Muslim bahwa tidak ada tempat untuk jenis kebencian dan kekerasan di Amerika," kata kelompok tersebut.

"Kami berdoa agar ini mengembalikan rasa aman dan damai kepada komunitas Yahudi-Amerika yang tidak diragukan lagi telah terguncang oleh peristiwa ini," sambung pernyataan tersebut.

Kampanye ini diselenggarakan oleh CelebrateMercy dan MPower Change, lembaga non-profit Muslim-Amerika. Sebuah kelompok hak sipil yang melacak anti-Semitisme di AS, Anti-Defamation League melaporkan, AS telah melonjak tajam dalam insiden anti-Semit yaitu meningkat 57 persen dari 2016 ke 2017 yakni dari 1.267 menjadi 1.986.



Editor: Nurika Manan

  • Sinagoga
  • penembakan massal

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!