KBR - Anggota parlemen sayap kanan, Jair Bolsonaro memenangi pemilihan presiden Brasil pada Minggu (28/10/2018). Dari 99,9% suara yang dihitung, Bolsonaro mengantongi 55,1% suara. Sedangkan lawan politiknya, Fernando Haddad, memperoleh 44,8% suara.
Dalam siaran video dari rumahnya di Rio de Janeiro, Bolsonaro bersumpah untuk membasmi korupsi di negara tersebut. Pernyataan itu juga merupakan janji yang disampaikan Bolsonaro selama masa kampanye.
"Kami tidak bisa terus merayu komunisme ... Kami akan mengubah nasib Brasil," kata eks penerjun payung berusia 63 tahun itu, dilansir dari The Guardian.
Sementara Fernando Haddad, kandidat Partai Buruh (PT) yang kalah, mendesak 45 juta pemilih yang telah mendukungnya untuk tidak kehilangan harapan. "Kami akan terus dengan kepala kami yang tinggi, dengan tekad dan dengan keberanian. Kami memiliki komitmen seumur hidup untuk negara ini dan kami tidak akan membiarkan negara ini mundur," kata dia.
Donald Trump memberi selamat kepada Bolsonaro. Kedua pria itu menyatakan komitmen kuat untuk bekerja sama, kata Gedung Putih. Menteri dalam negeri sayap kanan Italia, Matteo Salvini, juga mengucapkan selamat kepada Bolsonaro dalam cuitan di twitter.
Gerombolan pendukung Bolsonaro berkumpul di Avenida Paulista, salah satu jalan utama São Paulo, sambil menyanyikan lagu kebangsaan Brasil dan menyalakan kembang api. Banyak di antara mereka yang memakai baju warna hijau dan kuning, yang telah menjadi ciri khas Bolsonaro.
"Saya merasa sangat bahagia. Brasil bangun," kata seorang mahasiswa Jordan Requena (20).
"Saya dapat melihat masa depan yang lebih baik untuk putra saya, kesehatan, pendidikan, dan keamanan yang lebih baik, sesuatu yang belum kami miliki selama bertahun-tahun," ucap Rafael Gomes, seorang penjual berusia 34 tahun.
Sementara Pietro Sambugaro (28), seorang aktivis Bolsonaro meneteskan air mata saat ia menggambarkan kegembiraan. "Saya merasa sangat bangga telah menjadi bagian dari perubahan ini. Dia adalah harapan kami!"
"Untuk pertama kalinya kami akan memiliki presiden sayap kanan yang takut akan Tuhan," kata Fernando Pereira (40), seorang mahasiswa fisioterapi yang merayakan kemenangan, dengan perayaan kembang api di sekitarnya.
"Dia adalah presiden yang telah kita nantikan begitu
lama," tutup Fernando.
Editor: Nurika Manan