KBR - Perdana Menteri Jepang dan Cina menggelar pertemuan di Beijing pada Jumat (26/10/2018) guna membahas kerja sama antara kedua negara.
Melansir Asociated Press, Perdana Mentei Cina Li Keqiang mengatakan ada 500 kesepakatan bisnis bernilai US$ 18 miliar atau sekitar Rp270 triliun yang sudah diteken. Kesepakatan ini diklaim sebagai gambaran "masa depan yang cerah" kerja sama kedua belah pihak.
Sementara Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengharapkan hubungan yang lebih dekat dengan Cina. Keinginan ini sebagai transisi dari "persaingan ke kerja sama".
Jepang dan Cina memang sempat bersitegang, terutama karena pendudukan Jepang selama Perang Dunia II serta persaingan politik, militer dan ekonomi antara keduanya.
Namun, tampaknya hubungan ekonomi Jepang dan Cina yang semakin 'dekat' ini dikarenakan perang dagang yang berlangsung antara Amerika Serikat dan Cina. Oleh karena itu, dua ekonomi terbesar Asia ini berusaha memperdalam perdagangan, investasi dan kerja sama di bidang infrastruktur dan proyek-proyek lainnya.
Editor: Nurika Manan