INTERNASIONAL

Brexit, Mayoritas Warga Skotlandia Pilih Pisah dari Britania Raya

Brexit, Mayoritas Warga Skotlandia Pilih Pisah dari Britania Raya

KBR, Jakarta- Kebijakan ‘Brexit’  bisa membuat Skotlandia menuntut kemerdekaan dan berencana keluar dari Britania Raya.  Melansir Reuters, berdasarkan data terbaru dari Dewan Pemungutan Suara Deltapoll yang dipublikasikan Minggu (2/9/2018), mayoritas masyarakat Skotandia memilih untuk tetap bertahan dan menjadi anggota Uni Eropa. Sebanyak 47 persen warga Skotlandia memilih untuk tetap menjadi anggota Uni Eropa. 

Mereka lebih memilih memisahkan diri dari Britania Raya apabila tetap ada Brexit. Sementara 43 persen lainnya memilih untuk tetap bergabung dengan Britania Raya, asalkan tetap keluar dari Uni Eropa. Begitu juga dengan mayoritas warga di Irlandia Utara. Sebanyak 52 persen pemilih di negara tersebut memilih memisahkan diri dari Britania Raya jika Brexit tetap berjalan. Hanya 39 persen yang memilih untuk tetap menjadi bagian dari Britania Raya. 

Di tahun 2014 Skotlandia sempat menolak untuk memerdekakan diri dan keluar dari Britania Raya. Namun, kabar berjalannya Brexit mengakibatkan adanya perdebatan mengenai masa depan Skotlandia apabila tetap bergabung dengan Britania Raya yang akan keluar dari Uni Eropa. 

Inggris saat ini sedang bersiap meninggalkan Uni Eropa, tepatnya pada Jumat 29 Maret 2019, pukul 23.00.  Menurut Perdana Menteri Inggris Theresa May dalam Sunday Telegraph, dengan berjalannya Brexit, maka Inggris akan bisa mengontrol hukum mereka sendiri, keuangan, serta batas negaranya. "Bulan-bulan mendatang akan menjadi penting dalam membentuk masa depan negara kita dan saya yakin tentang misi saya," tulisnya. (mlk)

  • BREXIT
  • inggris
  • uni eropa

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!