KBR68H- Albert Buitenhuis,koki asal Afrika Selatan terancam dideportasi dari Selandia Baru karena dianggap kegemukan. Buitenhuis yang kemudian mengajukan banding, akhirnya mendapatkan penangguhan selama 23 bulan. Namun, dia tidak akan mendapatkan asuransi kesehatan yang didanai publik.
Buitenhuis - yang memiliki berat 130 kilogram - mengajukan banding ke Kementerian Imigrasi dua bulan lalu ketika aplikasi perpanjangan visa kerja ditolak karena obesitas. Ketika Buitenhuis dan istrinya Marthie pindah dari Afrika Selatan ke kota Christchurch enam tahun lalu berat badannya bertambah 30 kilogram. Saat ini berat badannya mencapai 160 kg.
Buitenhuis yang menulis kisahnya dalam sebuah blog berjudul The Too Fat Chef atau Juru Masak Yang Terlalu Gemuk mengatakan keputusan pemerintah Selandia Baru itu merupakan kebijakan yang "masam".
"Tentu saja, kami sangat senang dan lega karena bisa tetap tinggal. Tapi pada saat yang sama kami lebih suka semua ini terjadi. Ini adalah masa yang sulit bagi kami,"ujarnya.
" Kami benar-benar mulai dari awal lagi. Kami telah kehilangan ribuan dolar untuk mengatasi masalah ini dan kami tidak tahu di mana akan hidup karena rumah kami hilang. Saya senang ini telah usai tapi saya masih takut akan masa depan kami,"tambahnya.
Seorang juru bicara Imigrasi Selandia Baru mengatakan perpanjangan visa Buitenhuis ditolak karena obesitas membuatnya berisiko komplikasi termasuk diabetes , hipertensi , penyakit jantung dan kesulitan tidur.
"Sangat penting bahwa semua migran memiliki standar yang dapat diterima kesehatan untuk meminimalkan biaya dan tuntutan pelayanan kesehatan di Selandia Baru, "katanya Selandia Baru merupakan salah satu negara dengan angka obesitas tertinggi di dunia yang berada di peringkat ketiga, di belakang Amerika Serikat dan Meksiko. (news.com.au)
Gara-Gara Kegemukan, Koki Ini Terancam Dideportasi
KBR68H- Albert Buitenhuis,koki asal Afrika Selatan terancam dideportasi dari Selandia Baru karena dianggap kegemukan. Buitenhuis yang kemudian mengajukan banding, akhirnya mendapatkan penangguhan selama 23 bulan. Namun, dia tidak akan mendapatkan asuransi

Selasa, 10 Sep 2013 11:41 WIB


obesitas, koki, selandia baru
BERITA LAINNYA - INTERNASIONAL
50 orang Indonesia Terkaya 2019 Versi Forbes, Inilah 4 Wajah Baru
Indonesia-Korsel Teken Perjanjian Kerja Sama, dari Soal Visa Sampai Pemindahan Ibu Kota
Tak Seperti Indonesia, Negara-Negara Ini Anggap Investasi Asing Berisiko
"Pemerintah punya keleluasaan untuk menyetujui atau menolak transaksi-transaksi itu (investasi asing), bila kami pikir itu bukan untuk kepentingan negara."
Beri Jagung pada Pemilih, Menteri Kehakiman Jepang Mundur
Ini pengunduran diri kedua dari kabinet yang baru dibentuk Perdana Menteri Shinzo Abe dalam waktu kurang dari seminggu.
Selamat Hari Podcast Internasional!
Di samping siaran langsung podcast selama puluhan jam, Hari Podcast International juga biasa diisi dengan sejumlah "tradisi" unik.
Sidang Perubahan Iklim, PBB Minta Indonesia Kurangi Listrik Batu Bara
"Emisi karbon (Indonesia) akan mencapai puncaknya pada tahun 2020, sehingga tak ada ruang lagi untuk tambahan pembangkit listrik batu bara."
Ingin Akhiri Era Energi Fosil, Anak Muda Sedunia Gelar Aksi Global
"Jutaan orang akan meninggalkan kantor dan rumahnya, turun ke jalan-jalan, bergabung dengan para pengunjuk rasa menuntut diakhirinya era bahan bakar fosil."
16 Negara Pasifik Minta PBB Tinjau Kasus HAM di Papua
"Indonesia harus memahami bahwa ada keprihatinan mendalam (terhadap Papua)."
Most Popular / Trending
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 19
Kabar Baru Jam 18
Kabar Baru Jam 17
DPR Desak Menteri BUMN Evaluasi Total BUMN
Perempuan dan Anak Dalam Pusaran Terorisme