BERITA

Turis India Diminta Tak Pakai Rok, Menteri India Dikritik Keras

"Alasannya, karena India adalah "negara berbudaya". "

Vitri Angreni Gulo

Turis asing di India diminta tak memakai rok (Foto: BBC)
Turis asing di India diminta tak memakai rok (Foto: BBC)

KBR - Menteri Pariwisata India Mahesh Sharma dikritik setelah menyarankan wisatawan asing untuk tidak memakai rok saat berkunjung di negara itu. Kata dia, anjuran ini ada dalam daftar anjuran dan larangan yang diberikan kepada wisatawan saat tiba di bandara. 

“Di dalamnya ada petunjuk seperti jika mereka berada di kota-kota kecil, mereka tidak seharusnya berkeliaran sendiri di malam hari atau memakai rok. Mereka harus mengambil gambar mobil yang mereka tumpangi dan mengirimkannya ke seorang teman sebagai tindakan pencegahan,” kata Sharma.

Dalam daftar itu disebutkan “Beberapa bagian dari India, terutama kota-kota kecil dan desa-desa, masih menganut gaya berpakaian tradisional. Cari infomasi soal adat istiadat dan tradisi atau pihak berwenang setempat sebelum mengunjungi tempat-tempat seperti itu.”

Ketika ditanya oleh para jurnalis apakah Menteri Sharma menyarankan cara berpakaian bagi turis perempuan, dia mengatakan India adalah “negara berbudaya” dan “kami punya cara berpakaian yang berbeda saat di kuil. Mohon ini diingat saat memilih pakaian”.

Meski sudah mengklarifikasi pernyataannya, tak pelak komentar Menteri Sharma ini mendapat beragam tanggapan dari masyarakat termasuk dari lawan politiknya. 

Ranjana Kumari, Direktur Pusat Penelitian Sosial berbasis di Delhi menyebut penyataan Menteri Sharma ini sangat bodoh dan tidak dipertimbangkan dengan baik. Menurutnya Menteri Sharma tidak menyadari implikasi dari pernyataan yang tidak bertanggung jawab tersebut.

Kumari mengatakan pernyataan sang menteri mencerminkan ‘sindrom menyalahkan perempuan’ untuk apa yang mereka kenakan dan di mana mereka berada. 

Daftar anjuran dan larangan itu dikhususkan untuk turis perempuan dan diperkenalkan tahun lalu. Ini merupakan salah satu dari rangkaian langkah-langkah yang diperkenalkan untuk mengatasi menurunnya angka turis perempuan pasca pemerkosaan beramai-ramai dan pembunuhan seorang mahasiswi kedokteran Delhi pada 2012, dan sejumlah serangan terhadap turis perempuan pasca kejadian itu.

Kasus penyerangan terbaru terhadap turis perempuan dialami perempuan berkebangsaan Israel diperkosa sekelompok pria di sebuah resor Himalaya di kota Manali, Juli lalu. 

Statistik kejahatan nasional menunjukkan 92 perempuan diperkosa setiap hari di India, terutama di daerah pedesaan. Tapi angka ini belum meliputi pelecehan dan kekerasan yang dialami perempuan di jalanan yang menurut sebuah survei baru-baru ini dialami 79 persen perempuan India. (BBC, theguardian) 

  • India
  • wisatawan mancanegara
  • wisatawan asing

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!