BERITA

Dinilai Langgar Perjanjian Gencatan Senjata, Korsel Tuntut Korut Minta Maaf

"Korsel mengatakan tentara Korut menyelinap melintasi perbatasan dan meletakkan ranjau."

Dinilai Langgar Perjanjian Gencatan Senjata, Korsel Tuntut Korut Minta Maaf
Ilustrasi. Kawasan demiliterisasi Panmunjom di perbatasan Korea Utara-Selatan. Foto: Antara

KBR - Istana negara Korea Selatan, Blue House, mendesak Korea Utara meminta maaf atas ketegangan militer yang melukai dua tentaranya akibat ranjau darat di area perbatasan. 

Seperti dikutip AFP, Selasa (11/8/2015), juru bicara Presiden Park Geun-Hye, Min Kyung-Wok, mengatakan Korut bertanggung jawab atas provokasi yang merupakan pelanggaran dari perjanjian gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea pada 1950-1953.

Korsel mengatakan tentara Korut menyelinap melintasi perbatasan dan meletakkan ranjau. Tiga dari beberapa yang diletakkan terinjak penjaga perbatasan Korsel. Satu tentara mengalami luka parah hingga kedua kakinya harus diamputasi, dan rekan lainnya diamputasi satu kaki. Insiden ini menambah ketegangan antar lintas perbatasan, menjelang peluncuran latihan militer Korsel-Amerika Serikat pekan depan. Juru bicara Blue House, Min, mengatakan Korea Utara harus bertanggung jawab sepenuhnya atas kejadian ranjau ini. (AFP)

Editor: Citra Dyah Prastuti 

  • ketegangan militer
  • Korea utara
  • korea selatan
  • perbatasan korea

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!