INTERNASIONAL

Facebook Dituduh Ikut Promosikan Konten Terorisme

Facebook Dituduh Ikut Promosikan Konten Terorisme

Facebook dituduh ikut mempromosikan konten-konten terkait terorisme. Tuduhan ini dilayangkan National Whistleblower Center (NWC), organisasi nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, tim NWC melakukan penelitian selama 5 bulan terkait penyebaran konten terorisme di Facebook.

Mereka menemukan masih banyak konten-konten yang menampilkan simbol kelompok teroris seperti ISIS dan Al-Qaeda.

NWC juga menemukan bahwa algoritma Facebook membuat laman-laman profil kelompok teroris secara otomatis.

“Sebagai contoh, (algoritma) Facebook telah menciptakan laman Local Business untuk kelompok teroris al-Qaeda. Halaman ini memiliki 7.410 likes,” jelas NWC dalam rilisan persnya (9/5/2019).

Algoritma Facebook juga dilaporkan telah membuat video “celebrations” dan “memories” untuk akun-akun yang menampilkan simbol kelompok teroris. 

Video tersebut banyak menampilkan foto-foto berbau kekerasan, seperti foto ledakan bom ataupun orang-orang bersenjata.


Facebook Sudah Berkomitmen Menghapus Konten Teroris

Sejak tahun 2018 sebenarnya Facebook sudah menyatakan komitmen untuk menghapus konten-konten terkait terorisme dari platform-nya.

Facebook bahkan pernah mengklaim sudah berhasil menghapus 99 persen konten terkait ISIS dan Al-Qaeda.

Namun, menurut pantauan NWC sepanjang periode Agustus – Desember 2018 Facebook baru menghapus sekitar 38 persen saja. Sampai sekarang masih banyak akun-akun pengunggah konten terkait terorisme yang eksis dan berjejaring di sana.

Dalam pernyataan resminya pihak Facebook mengaku bahwa mereka sedang melakukan perbaikan.

"Kami tidak mengklaim sudah menemukan semuanya (konten terorisme), dan kami tetap siaga dalam upaya melawan kelompok-kelompok teroris di seluruh dunia," ujar perwakilan Facebook kepada Associated Press (10/5/2019).

  • facebook
  • media sosial
  • social media
  • terorisme

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!