BERITA
Dewan Gereja Asia Desak Negara-negara Asia Terbuka Pada Rohingya
"Dewan Gereja-gereja Asia (CCA) mendesak negara di Asia, khususnya Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Australia menerima pengungsi Rohingya asal Myanmar."
Stefano Sulaiman
KBR, Jakarta – Dewan Gereja-gereja Asia (CCA) mendesak negara di Asia,
khususnya Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Australia untuk menerima
pengungsi Rohingya asal Myanmar. Menurut Moderator CCA, WTP Simarmata,
gereja-gereja di Asia harus turun tangan meringankan beban etnis
Rohingya yang terpinggirkan. Katanya, itu juga sejalan dengan ajaran
gereja yang mengajarkan mengasihi sesama.
“Sebagai
gereja tak pernah persoalkan latar belakang, status sosial, etnik,
agama, dan budaya. Jadi tugas kita bersama melakukan tindakan konkrit,”
kata Pdt. Simarmata usai jumpa pers Sidang Raya CCA 2015 di Hotel
Mercure, Ancol, Jakarta, Rabu (27/5/2015).
Hasil sidang raya CCA
yang berlangsung sejak 21 Mei hingga hari ini dihadiri 21 negara
peserta, baik dari kawasan Eropa, Asia, Amerika, maupun Oseania. Menurut
Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Gomar
Gultom, selain mendesak negara-negara tersebut, CCA juga menuntut
Myanmar untuk memperhatikan hak-hak dan keamanan warganya, khususnya
Rohingya. Selain itu, CCA juga berencana akan melakukan kunjungan ke
pastoral di Myanmar untuk mendorong gereja-gereja dalam usaha
menciptakan perdamaian dan menginformasikan advokasi CCA.
Sebelumnya, Kelompok Masyarakat dan Biksu Buddha garis keras berkumpul
di Yangon, ibukota negara Myanmar pada Rabu (27/5), melakukan
demonstrasi menentang tekanan masyarakat internasional; Persatuan
Bangsa-Bangsa (PBB) dan Media Asing, untuk mengembalikan warga Muslim
Rohingya ke tanah kelahirannya. Mereka beralasan warga Rohignya berasal
dari Bangladesh bukan dari Myanmar.
Editor: Malika
- Dewan Gereja-gereja Asia
- rohingya
- pengungsi Rohingya
- Myanmar
- Bangladesh
- Indonesia intoleransi
- Toleransi
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!