INTERNASIONAL

Es Antartika Meleleh Lebih Cepat

"Es Antartika Meleleh Lebih Cepat"

Es Antartika Meleleh Lebih Cepat
Pencairan es kutub, Kutub selatan Antartika, dampak perubahan iklim, perubahan lingkungan

KBR68H - Lapisan es di Antartika meleleh lebih cepat di musim panas ini. Para ilmuwan menemukan fakta, melelehnya es di kutub selatan itu mencapai kecepatan tertinggi dalam kurun waktu 1000 tahun terakhir.

Catatan itu disampaikan para peneliti dari Australia dan Inggris dalam terbitan terbaru, hari Senin ini. Hasil penelitian mereka kemudian diterbitkan di Jurnal Nature Geoscience.

Para peneliti berasal dari Universitas Nasional Australia dan lembaga Survei Antartika Inggris (BAS).

Menurut para ilmuwan, cepatnya es kutub selatan meleleh itu merupakan bukti baru dampak pemanasan global di gletser dan lapisan es yang sensitif di Antartika.

Kesimpulan itu diambil setelah para peneliti mengumpulkan data yang diolah dari inti es berusia tua. Mereka juga menyimpulkan mencairnya es di musim panas 10 kali lebih cepat dalam kurun 50 tahun terakhir, dibandingkan dengan pencairan kutub es pada 600 tahun lalu.

"Ini benar-benar menjadi bukti bahwa iklim dan lingkungan sudah berubah di bagian Antartika sini," kata ketua peneliti Nerilie Abram.

Abram dan timnya menggali lapisan inti es di kedalaman 364 meter di Pulau James Ross. Lokasinya tidak jauh dari ujung utara Semenanjung Antartika. Penggalian itu untuk mengukur sejarah temperatur es dan membandingkannya dengan daerah sekitarnya.

Dari penelitian itu, mereka menemukan temperatur es secara bertahap meningkat 1,6 derajat Celcius selama 600 tahun. Ini merupakan laju pencairan es paling tinggi dalam 50 tahun terakhir. Dari sini disimpulkan pencairan lapisan es bisa meningkat drastis pada saat suhu mencapai titik kritis. (Reuters)

  • Pencairan es kutub
  • Kutub selatan Antartika
  • dampak perubahan iklim
  • perubahan lingkungan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!