BERITA

Penelitian Menunjukkan Obesitas & Depresi Saling Terkait

"Tiap kenaikan indeks massa tubuh sebesar 4,7 poin maka ada kemungkinan peningkatan risiko depresi 18 persen secara keseluruhan."

Yogi Ernes

Penelitian Menunjukkan Obesitas & Depresi Saling Terkait
Foto: Reuters/Simon Newman

KBR, Jakarta – Sebuah penelitian baru-baru ini merilis temuan bahwa berat badan yang berlebihan berpotensi mendorong seseorang untuk depresi.

Penelitian yang dituangkan dalam International Journal of Epidemology itu menyebut, para peneliti dari Inggris dan Australia melibatkan 500.000 peserta berusia 37 hingga73 tahun dalam kajian tersebut. Dari sana, para ahli menemukan bila individu memiliki varian genetik dengan indeks massa tubuh yang tinggi maka begitu pula efeknya terhadap risiko depresi. Dampak akan lebih terasa pada perempuan.

Bahkan penelitian juga menunjukkan dampaknya juga bisa menurun ke faktor lain seperti citra atau penilaian terhadap tubuh sendiri.

Dilansir dari The Guardian, para peneliti mengamati 73 varian genetik terkait indeks massa tubuh yang tinggi, kemudian melihat data rumah sakit peserta serta jawaban dari beberapa kuisoner, termasuk laporan pribadi dari dokter umum atau psikiater perihal persoalan depresi atau kecemasan.

Apa hasilnya? Tim peneliti mengidentifikasi sekitar 49.000 peserta terkonfirmasi mengalami depresi.

"Orang-orang yang memiliki berat badan berlebih dalam populasi penelitian ini mengalami tekanan mental yang lebih besar," kata Profesor Tim Frayling, salah satu peneliti dari Sekolah Kedokteran Universitas Exeter.

Faktor usia dan jenis kelamin juga menjadi bagian pertimbangan dalam penelitian. Disebutkan, jika tiap kenaikan indeks massa tubuh sebesar 4,7 poin maka kemungkinan depresi akan meningkat 18 persen secara keseluruhan. Sementara pada perempuan, bakal mengalami risiko kenaikan depresi mencapai 23 persen dari tiap kenaikan indeks massa tubuh.

Naveed Sattar, seorang profesor pengobatan metabolik di Universitas Glasgow menyambut baik penelitian ini. Ia mengatakan jika temuan tersebut bisa jadi yang terkuat dan bisa dipertanggungjawabkan ketika mengatakan bobot tubuh yang tinggi berkontribusi terhadap depresi.

"Tentu saja banyak faktor lain yang dapat menyebabkan depresi, meskipun demikian penurunan berat badan mungkin membantu meningkatkan kesehatan mental pada beberapa individu, sedangkan menjaga tubuh tetap proporsional secara umum akan membantu mengurangi kemungkinan depresi," ungkap Naveed.



Editor: Nurika Manan

  • Kesehatan
  • Depresi
  • Berat Badan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!