BERITA

INTERMEZO: Jepang Akan Bangun 'Onsen' Rollercoaster, dengan Bak Mandi Air Panas

INTERMEZO: Jepang Akan Bangun 'Onsen' Rollercoaster, dengan Bak Mandi Air Panas

KBR - Sebuah ide liar muncul dari Wali Kota Beppu di Prefektur Oita di Jepang. Wali Kota Yasuhiro Nagano berencana membuat taman hiburan yang dilengkapi dengan rollercoaster unik, dimana keretanya berupa bak mandi berisi air panas alami dari perut bumi.

Ide itu muncul setelah sebuah video promosi spa di Beppu yang diunggah di Youtube mendapat sambutan luar biasa, ditonton hampir dua juta orang. 


Video itu menampilkan sejumlah orang dengan berbalut handuk menaiki rangkaian gerbong kereta rollercoaster yang berupa bak mandi penuh berisi air panas alami dengan gelembung sabun.


Wali Kota Nagano juga tampil di video tersebut. Ia sebelumnya berjanji akan membangun taman spa rollercoaster itu jika video ditonton satu juta orang.

Sebagai negara yang berada di wilayah zona cincin api Pasifik, Jepang memiliki banyak gunung api dan sumber air panas alami atau dikenal dengan istilah onsen. Termasuk di Kota Beppu yang dipimpin Wali Kota Yasuhiro Nagano.

Beppu yang berada di Pulau Kyushu itu dikenal sebagai sebagai kota dan resort spa, atau kota onsen, karena banyaknya fasilitas pemandian air panas alami untuk terapi kesehatan.


Nagano mengatakan telah meminta masukan dari banyak orang untuk membuat rencana pembuatan taman rollercoaster spa itu. Proyek taman itu diberi nama "Spamusement Park Project"


Selain rollercoaster, taman spa itu juga akan dibangun komidi putar lengkap dengan bak pemandian air pans, kincir angin dengan bak air panas, hingga kereta gantung yang didalamnya diisi bak pemandian air panas. Semua serba 'onsen'. (Telegraph/Time/Gizmodo/Mirror)  



  • Jepang
  • taman bermain
  • spa
  • pemandian air panas alami
  • onsen
  • intermezo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!