BERITA

Merayakan Hari Kemerdekaan Polandia di Indonesia

"Misi pelayaran ini telah dimulai sejak 20 Mei 2018 hingga 25 Maret 2019. Kapal Dar Mlodziezy berada di Indonesia antara 2-5 Oktober 2018."

Merayakan Hari Kemerdekaan Polandia di Indonesia
Ambassador Of Poland, Ms. Beata Stoczynska (kiri) dan Deputy Minister For Maritime Affairs, Ms. Anna Moskwa (kanan)

KBR - Ada undangan khusus bagi para jurnalis untuk menyaksikan Kapal Dar Młodzieży  dalam rangka menyambut perayaan hari kemerdekaan ke-100 Polandia. Duta Besar Polandia untuk Indonesia, Ms. Beata Stoczynska menerangkan, Indonesia jadi negara kesepuluh yang disinggahi dalam perjalanan ke 36 negara tersebut. Tepatnya, kapal bakal berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (2/10/2018).

Misi pelayaran telah dimulai sejak 20 Mei 2018 dan dijadwalkan selesai 25 Maret 2019. Kapal Dar Młodzieży  berada di Indonesia antara 2-5 Oktober 2018. Dalam acara ini, Taruna dari Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) menyambut dengan suguhan Marching Band yang memainkan beberapa lagu Indonesia.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Agus Purwoto mengunjungi kapal sesaat setelah jangkar ditautkan. Kapal tersebut memuat 172 orang terdiri atas 32 anak buah kapal dan sisanya merupakan Taruna Pelayaran dari Universitas Gdynia Maritime, Polandia.

Acara puncak dari kunjungan Dar Młodzieży adalah resepsi makan malam formal pada Rabu (3/10/2018) besok. Sebelum itu, Taruna Universitas Gdynia Maritime bakal mengunjungi kampus STIP dan mengadakan pertandingan persahabatan futsal.

Dalam kegiatan itu, Rektor STIP juga bakal meneken nota-nota kesepahamanan terkait kerja sama institusinya dengan Universitas Gdynia Maritime, Polandia. Penandatanganan rencananya dihadiri Mentri kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.



Editor: Nurika Manan

  • Polandia
  • Susi Pudjiastuti
  • Dar Mlodziesy

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!