HEADLINE
Bocah 10 Tahun Berbobot 190 Kg Dibawa ke RS Hasan Sadikin
Bayangkan, 190 kilogram mau turun ke 50 kilogram, mau berapa lama kalau tidak drastis.
AUTHOR / Arie Nugraha
KBR, Bandung- Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung menerima seorang pasien berusia 10 tahun asal Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Jawa Barat, Arya Permana. Arya dirawat karena menderita kelebihan berat badan (obesitas). Akibatnya Arya tidak dapat menggerakan beberapa anggota tubuhnya.
Berat ideal anak berusia 10 tahun maksimal adalah 39 kilogram, namun saat ini pasien yang datang ke Rumah Sakit Hasan Sadikin didampingi oleh Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, berat badannya mencapai 190 kilogram.
Menurut kepala tim dokter penanganan pasien obesitas, Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Juslistyo TB Djais, rencana awal perawatan akan dimulai dengan program penurunan berat badan selama dua pekan mendatang.
"Memang akan mengontrol asupan gizi yang berlebih, karena kebetulan di rumah sakit kami bisa menghitung berapa yang cukup bagi dia. Tidak berlebih, makanan mana yang membuat kenyang. Lalu kita berikan program aktifitas ke dia, supaya ada pemakaian energi dan kita harapkan dapat turun berat badannya drastis. Bayangkan, 190 kilogram mau turun ke 50 kilogram, mau berapa lama kalau tidak drastis," ujarnya di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Jalan Pasteur, Bandung, Senin (11/7).
Kepala tim dokter penanganan pasien obesitas, Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Juslistyo TB Djais menjelaskan, dalam program pemberian makanan yang membuat kenyang itu, contohnya adalah menu makan aneka sayuran kaya serat. Sedangkan untuk program pemakaian energi, kata Djais, akan dilakukan dengan melakukan gerakan ringan yang dilakukan secara berkala.
Dia mengatakan, tidak ada perubahan pola dan menu khusus untuk makan serta pelatihan fisik yang berat bagi pasien yang datang dengan posisi tengkurap di tempat tidur dorong.
Tim dokter yang berjumlah lebih dari 10 dokter spesialis tersebut akan melakukan kunjungan ke tempat tinggal pasien usai dilakukan perwatan intensif selama dua pekan di rumah sakit. Hal itu untuk mengetahui keseharian anak yang kini tidak melanjutkan pendidikannya di sekolah dasar.
Editor: Rony Sitanggang
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!