NASIONAL
"Saham syariah kini jadi instrumen menarik untuk di-trading-kan, melalui platform berprinsip syariat islam, trader bisa langsung jual-beli emiten saham. "
KBR, Jakarta - Saham syariah tak hanya menarik sebagai instrumen untuk investasi, tetapi juga trading. Para trader juga dipermudah dengan platform Shariah Online Trading System (SOTS), karena spesifik ke saham-saham syariah. IDX Islamic mencatat ada 128 ribu pengguna aktif SOTS. Artinya banyak yang mencari rezeki lewat trading saham syariah.
Azmi Ryan, independent trader, mengaku kini menjadi trader saham syariah karena "tobat". Azmi sudah kenal trading sejak mahasiswa. Awalnya ia tertarik di bisnis ekspor impor sampai forex. Namun, gaya trading-nya dirasa terlalu agresif.
“Dulu aku di trading forex, itu kan fluktuasi biasanya cepat banget, bisa untung malam ini, bisa juga boncos malam itu juga. Kita pengin trading santai,” kata Azmi.
Bagi trader saham syariah pemula, Azmi menyarankan untuk membuat akun sekuritas syariah. Fungsinya agar tidak perlu repot-repot menyortir saham-saham syariah dari yang konvensional.
“Kalau saham syariah pasti (saham) perbankan sudah nggak lolos tuh, karena kan mengandung unsur ribawi dan gharar dan sebagainya. Aset utangnya nggak boleh dari 45% dan total revenue dari pendapatan bunga nggak boleh lebih dari 10%,” paparnya.
Baca juga:
Azmi Ryan, independent trader, menyebut money management salah satu kunci sukses trading di saham syariah. (Foto: Dok pribadi)
Azmi bilang, pada dasarnya, strategi trading saham syariah tak berbeda dengan saham konvensional. Sebelum jual atau beli, trader harus mengamati chart dan analisis teknikal.
“Kita support produk ini, kita beli saham ini, itu kan berdasarkan analisis fundamental dan sebagainya. Tapi kita (trader) lebih fokus ke technical-nya," katanya.
Kemudian, trader mesti memperhatikan volume saham, yang menggambarkan barang yang sedang beredar di bursa. Jangan sampai justru membeli membeli emiten yang zonk.
“Di market manapun kalau nggak ada volumenya, nggak akan gerak tuh. Jadi kita lihat, hari ini yang lagi banyak volumenya saham apa sih, biasanya kita lihat running trade,” ujar Azmi.
Lulusan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa itu juga menyarankan trader mencari gaya trading yang sekiranya cocok dengan karakter masing-masing.
Azmi pribadi lebih suka gaya trading BSJP alias beli sore, jual pagi. Ia memerhatikan trading view untuk menentukan kapan beli dan kapan jual.
“Ketika ada moving average kecil, memotong ke atas moving average besar kan jadi golden cross, oh waktunya tepat buat beli nih karena harga mau naik,” contoh Azmi.
Soal modal saham, Azmi menyarankan untuk tidak menggunakan 100% yang dimiliki karena risikonya besar. Ia menaruh angka maksimal 10% dari modal untuk di-trading ke saham syariah.
“Jadi ketika ada momentum lain, kita bisa masih ada peluru 90% lagi,” tuturnya
Dengarkan Uang Bicara episode Cari Rezeki dari Trading Saham Syariah bersama independent trader, Azmi Ryan di KBR Prime, Spotify, Apple Podcast, dan platform mendengarkan podcast lainnya.