NASIONAL

Mahfud Minta Maraknya Korupsi Tak Dipandang Sebagai Budaya

"Tindakan korupsi bertentangan dengan makna budaya yang sesungguhnya."

Mahfud Minta Maraknya Korupsi Tak Dipandang Sebagai Budaya
Menko Polhukam Mahfud MD saat berkunjung ke Kejaksaan Agung, Senin (15/3/2021). (Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto)

KBR, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta seluruh pihak tidak memandang kebiasan pejabat korupsi sebagai budaya. 

Menurut Mahfud, tindak pidana korupsi yang terjadi harus dipandang sebagai kejahatan yang mesti diperangi. Sebab, tindakan tersebut bertentangan dengan makna budaya yang sesungguhnya.

"Bahwa ada korupsi di Indonesia dan ada banyak. Itu kejahatan. Harus dipandang kejahatan bukan sebagai budaya. Kita tahu kan orang Indonesia itu santun, suka menolong, gotong royong, malu kalau berbuat tidak benar. Itu bertentangan kalau itu mau dikatakan budaya korupsi. Oleh sebab itu, korupsi harus diartikan sebagai kejahatan yang harus dilawan," kata Mahfud dalam Diskusi Panel Mewujudkan Sinergi Antar-Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait, Senin (6/12/2021).

Baca juga:

Mahfud mengatakan, seseorang akan menjadi fatalis jika menganggap bahaya korupsi sebagai budaya. Sehingga orang tidak akan mau peduli lagi terhadap tindak kejahatan rasuah itu.

Mahfud meyakini, korupsi bisa diberantas dengan menjaga pemerintahan yang demokratis. Jika negara berjalan demokratis, dia yakin kontrol terhadap korupsi juga berjalan baik.

"Sering banyak yang tanya, kenapa masih banyak korupsi? Mungkin demokrasinya salah, mungkin namanya demokrasi, tapi praktiknya oligarki. Nah, kalau oligarki itu menimbulkan banyak korupsi baru," katanya.

Baca juga:

Editor: Wahyu S.

  • korupsi
  • mahfud md
  • KPK

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!