NASIONAL

Polisi Ungkap 12 Lokasi Pelatihan Teroris JI di Jateng, Salah Satunya?

"Setelah pelatihan selama enam bulan, 66 anggota diberangkatkan ke Suriah untuk mengikuti pelatihan militer."

Wahyu Setiawan

Polisi Ungkap 12 Lokasi Pelatihan Teroris JI di Jateng, Salah Satunya?
Ilustrasi Densus 88 menggeledah rumah salah satu terduga teroris di Banyumas. Foto: Antara

KBR, Jakarta- Kepolisian mengungkap 12 lokasi yang diduga jadi tempat pelatihan teroris jaringan Jemaah Islamiyah (JI) di Jawa Tengah (Jateng). Juru bicara Mabes Polri Argo Yuwono mengatakan salah satu lokasi yang ditemukan yakni di sebuah vila di kawasan wisata Bandungan, Ungaran, Kabupaten Semarang.

"Konsep pelatihan yang ada di sana yaitu adalah yang pertama bela diri, bela diri tangan kosong. Kemudian yang kedua adalah melempar pisau. Kemudian yang ketiga menggunakan senjata tajam, bisa dalam bentuk pedang maupun samurai. Dan juga diberi pelatihan bagaimana merakit bom dan bagaimana cara melakukan penyergapan," kata Argo di Mabes Polri, Senin (28/12/2020).

Juru bicara Mabes Polri Argo Yuwono menjelaskan anggota JI dilatih oleh seorang pelatih bernama Joko Priyono alias Karso. Karso juga merekrut delapan pelatih lain yang mempunyai jaringan dengan pondok pesantren JI. 

Perekrutan generasi muda JI untuk pelatihan ini sudah berlangsung sejak 2011. Ada tujuh angkatan dengan total 96 anggota. Setelah pelatihan selama enam bulan, 66 anggota diberangkatkan ke Suriah untuk mengikuti pelatihan militer.

Di Suriah, mereka dilatih menggunakan senjata api dan merakit bom sebelum diterjunkan ke medan perang.

"Kenapa 66? Karena ada beberapa yang sudah kita lakukan penangkapan, sehingga jumlahnya berkurang yang berangkat ke Suriah," kata Argo.

Pihak kepolisian saat ini masih mendalami lokasi-lokasi pelatihan lain.

Editor: Sindu Dharmawan

  • Lokasi Pelatihan Teroris
  • Jemaah Islamiyah
  • JI
  • Mabes Polri
  • Polri
  • Densus 88
  • terorisme
  • Teroris

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!