BERITA

Puluhan Juta Pekerja Belum Terlindung BPJS Ketenagakerjaan

Puluhan Juta Pekerja Belum Terlindung BPJS Ketenagakerjaan

KBR, Jakarta- BPJS Ketenagakerjaan adalah program perlindungan sosial khusus untuk kalangan buruh atau pekerja. Peserta program ini bisa mendapat manfaat berupa:

    <li>Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK);</li>
    
    <li>Jaminan Hari Tua (JHT);</li>
    
    <li>Jaminan Kematian (JKM), dan;</li>
    
    <li>Jaminan Pensiun (JP).</li></ul>
    

    Sayangnya, sampai kini masih ada sekitar 68 juta pekerja yang belum terlindung berbagai jaminan tersebut. 

    Menurut Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Ilyas Lubis, dari 120 juta pekerja di Indonesia, baru ada 52 juta pekerja yang terdaftar. Itupun tak semuanya tercatat sebagai peserta aktif.

    “Jadi yang terdaftar (BPJS Ketenagakerjaan) 52 juta (pekerja), yang aktif terakhir datanya sebanyak 33 juta (pekerja)," kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto, Rabu (11/12/2019).


    Lihat Juga: Banyak Buruh Tak Punya Pensiun, BPS Usul Ada Lapangan Kerja untuk Lansia


    Apindo: Banyak Perusahaan Belum Mendaftarkan Pegawainya

    Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), masalah di atas terjadi karena ada banyak perusahaan yang belum mendaftarkan pegawainya ke BPJS Ketenagakerjaan.

    "(Perusahaan) yang kebanyakan tidak mengikuti BPJS (Ketenagakerjaan) itu pastinya tidak memenuhi upah minimum (pegawainya). Jadi dia tidak sanggup membayar upah minimum, makanya kemungkinan besar dia tidak ikut BPJS," kata Ketua Umum Apindo Haryadi Sukamdani kepada KBR, Rabu (11/12/2019).

    "Kelihatannya yang menghadapi banyak kendala itu biasanya perusahaan kecil, biasanya itu mereka di jasa perdagangan lebih banyaknya. Karena lebih kecil organisasinya dan sebagainya. Tapi kalau manufaktur itu, kalau yang menengah kecil, relatif ikut (BPJS Ketenagakerjaan), walaupun biasanya tidak sepenuhnya," lanjut Haryadi.

    Editor: Agus Luqman

  • bpjs ketenagakerjaan
  • jaminan hari tua
  • jaminan sosial
  • pensiun

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!