Article Image

BERITA

Ponpes Kebon Jambu Cirebon, Pencetak Ulama Perempuan

Kamis 12 Des 2019, 13.44 WIB

Masriyah Amva saat memberi tausiyah di hadapan ratusan santrinya di Pesantren Kebon, Jambu, Cirebon, Jawa Barat. (Foto: KBR/Taufik)

Pondok Pesantren Kebon Jambu Al Islamy Cirebon sudah 12 tahun dipimpin oleh ulama perempuan. Masriyah Amva, yang memimpin 1600-an santri, selalu mengedepankan kesetaraan gender kepada seluruh santrinya, laki-laki atau perempuan. Jurnalis KBR Astri Yuana Sari berkunjung ke pesantren ini.  

KBR, Cirebon- Di hadapan ratusan santri laki-laki yang mondok di Pesantren Kebon Jambu, Masriyah Amva bicara tentang keseteraan gender.

Sudah 12 tahun Masriyah Amva menjadi Ibu Nyai atau pemimpin pesantren ini, setelah suaminya meninggal dunia.

Di masa awal, tak mudah bagi ia memimpin pondok pesantren ini.Banyak tokoh agama memandangnya sebelah mata. Bahkan banyak pula orangtua santri yang memindahkan anaknya ke pesantren lain, hanya karena tak mau dipimpin perempuan.

Ma'had Alyatau pendidikan setara perguruan tinggi di Pondok Kebon Jambu, menjadi sarana bagi Masriyah untuk mewujudkan cita-citanya mencetak ulama-ulama perempuan.

“Dari perjalanan saya ini, saya menganggap bahwa ulama-ulama perempuan ini perlu diangkat. Karena sebetulnya mereka banyak, tapi tidak bisa terangkat. Saya kalau tidak mengangkat diri untuk hidup, saya mungkin tenggelam,” katanya.

Versi Marsiyah, ulama perempuan tak hanya mereka yang berjenis kelamin perempuan. Tapi juga ulama laki-laki yang punya pemahaman soal isu perempuan.

Di pesantren ini seluruh pengajar baik ustad atau guru dan dosen harus punya pemahaman tentang kesetaraan gender.

“Di sini nggak boleh dosennya itu yang punya 2 istri atau 3 istri, itu nggak boleh. Trus dosennya harus punya wacana-wacana tentang perempuan, dan pembela perempuan, itu yang disyaratkan oleh rektor kita. Karena perjuangan kita ini masih sangat berat. Dan kita sudah melihat banyak titik-titik terang keberhasilan. Dan mulai banyak orang menerima, mulai banyak orang sadar,” jelas Marsiyah.

Pemimpin Pondok Pesantren Kebon Jambu Al Islamy Cirebon, Masriyah Amva, berharap Islam semakin indah bersama ulama-ulama perempuan.

“Ini saya berharap ajaran agama kita semakin lebih indah dibawa oleh para perempuan-perempuan ini. Kemudian lebih lembut, lebih toleran, dan lebih memperhatikan masalah-masalah perempuan yang banyak sekali, yang berhubungan dengan kekerasan seksual, dengan diskriminasi. 


<tr>

	<td><b>Reporter</b></td>


	<td><b>:</b></td>


	<td><b>Astri Yuanasari<span id="pastemarkerend"></span></b><br>
</tr>


<tr>

	<td><b>Editor</b></td>


	<td><b>:</b></td>


	<td><b>Friska Kalia<br>
</tr>