BERITA

Ajarkan Keberagaman, Kemenag Siapkan 155 Buku Pelajaran Baru

""Dengan menguatkan nilai berdikari, gotong royong, dan menjaga keharmonisan di tengah keberagaman masyarakat.""

Ajarkan Keberagaman, Kemenag Siapkan 155 Buku Pelajaran Baru
Murid Madrasah Ibtidaiyah Negeri 5 Banda Aceh mengibarkan bendera merah putih dalam program Sekolah Ramah Anak di Banda Aceh, Kamis (7/11/2019). (Foto: ANTARA)

KBR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) sudah menyiapkan 155 judul buku pelajaran baru untuk madrasah.

Menurut Ahmad Hidayatullah, perwakilan Direktorat Kurikulum Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama, buku-buku baru itu akan memuat materi tentang keberagaman.

"Buku ini kita siapkan untuk mengantarkan siswa madrasah sebagai pelaku utama dalam perannya mewujudkan Indonesia maju, dengan menguatkan nilai berdikari, gotong royong, dan menjaga keharmonisan di tengah keberagaman masyarakat," jelas Ahmad dalam situs Kemenag, Minggu (15/12/2019).

"Siswa juga diajak mengenal dan menemukan saripati karakteristik kepemimpinan Rasul dalam mengedepankan nilai-nilai moderasi (penghindaran keekstreman)," jelas Ahmad lagi.


Berita Terkait:

    <li><a style="font-style: italic;" href="https://kbr.id/nasional/11-2019/kemenag_ungkap_strategi__sensor__konten_khilafah/101282.html">Kemenag Ungkap Strategi 'Sensor' Konten Khilafah</a></li>
    
    <li><a href="https://kbr.id/nasional/07-2019/tahun_2020__anggaran_pendidikan_agama_jauh_mengalahkan_riset_dan_mitigasi_bencana/99784.html">Tahun 2020, Anggaran Pendidikan Agama Jauh Mengalahkan Riset dan Mitigasi Bencana</a>&nbsp;</li></ul>
    


    Pelajaran Khilafah, Jihad, dan Moderasi Beragama

    Direktur KSKK Kementerian Agama, A. Umar menjelaskan buku-buku baru ini akan memuat materi tentang sejarah khilafah, jihad, dan moderasi (penghindaran keekstreman) beragama dalam konteks kehidupan negara modern.

    "Pembelajaran khilafah disajikan pada buku ini dalam perspektif sejarah untuk menjelaskan karakteristik dan pola kepemimpinan Rasullulah dan Khulafa’ur Rasyidin dalam membangun masyarakat Madinah sampai masa Islam modern, yang diwarnai dengan nilai jihad dan moderasi beragama dalam menjaga keberagaman dan memperkuat civil society," jelas Umar dalam situs resminya.

    Saat ini, buku-buku baru tersebut sedang dinilai oleh Tim Penilai Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Kemenag.

    Penilaian tahap pertama dilakukan di Jakarta pada 14-17 Desember 2019. Ratusan buku itu ditargetkan bisa mulai digunakan pada tahun ajaran 2020/2021.

    Editor: Agus Luqman

  • Kementerian Agama
  • menteri agama
  • Peraturan Menteri Agama
  • madrasah
  • moderasi
  • radikalisme

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!