BERITA

Jelang Nataru, Gubernur: Stok Pangan Jakarta Aman, Inflasi Stabil

"Insyaallah pasokan kebutuhan untuk masyarakat di Jakarta, khususnya pangan dalam kondisi terjaga, kita aman. "

Muthia Kusuma

Jelang Nataru, Gubernur: Stok Pangan Jakarta Aman, Inflasi Stabil
Ilustrasi beras di gudang Bulog. (Foto: Antara)

KBR, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengklaim pasokan pangan menjelang perayaan hari raya Natal dan Tahun Baru masih terjaga dan aman.

Beberapa pasokan pangan seperti beras, daging, dan telur surplus. Pasokan cukup untuk memenuhi kebutuhan warga yang pada saat Natal dan Tahun Baru bisa meningkat sekitar 5 hingga 7 persen.

"Insyaallah pasokan kebutuhan untuk masyarakat di Jakarta, khususnya pangan dalam kondisi terjaga, kita aman. Baik untuk kebutuhan beras, kebutuhan daging, telur dan lain-lain. Kemudian juga terkait inflasi, insyaallah inflasi akan bisa stabil. Dalam jangka panjang kita akan mencarikan solusi-solusi untuk memastikan bahwa pasokan kebutuhan pangan di Jakarta, terjamin dengan baik," ucap Anies Baswedan, di Balai Kota Jakarta, Kamis, (20/12/2018).

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta telah mengantisipasi kenaikan permintaan beras menjadi sekitar 3.200 ton.

Kepala Biro Perekonomian DKI Jakarta, Sri Haryati mengatakan, Food Station Tjipinang Jaya juga telah menyiapkan 53.279 ton beras. Sementara stok di food stasion sebesar 12.351 ton dan stok di Bulog DKI Jakarta sebesar 376.320 ton.

"Beras semuanya dalam kondisi yang sangat cukup bahkan melebihi dari yang kita prediksikan," kata Sri Haryati.

Direktur Utama PT Food Station Cipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi mengatakan, Food Station bekerja sama dengan Bulog untuk mencegah terjadinya inflasi. Caranya, dengan memastikan, harga beras yang dijual di Pasar Induk beras Cipinang tidak di atas harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.

"Bulog memastikan stok mereka diatas 2 juta ton. Kita tidak perlu khawatir. Sampai Maret, Jakarta hanya butuh 100 ribu ton tambahan. Surat Pak Gubernur Anis dan Menteri Perdagangan sudah menugaskan Bulog utk bekerjasama dengan Food Station untuk mendistribusikan lewat pasar induk beras Cipinang. Jadi, nggak ada harga tinggi lagi di Cipinang," kata Arief.

Arief Prasetyo menambahkan, PT Food Station juga terus menurunkan harga beras medium, karena tugas perusahaan daerah ini bersama pemerintah dan Bulog adalah menjaga stabilitas harga.

Untuk komoditas daging sapi, kebutuhan per hari di DKI Jakarta mencapai sekitar 170 ton. Saat Natal dan Tahun Baru, kebutuhan diprediksi meningkat sekitar 5 hingga 7 persen.

BUMD Dharma Jaya juga dengan menyiapkan 31 ton daging sapi.

Direktur Umum BUMD Dharma Jaya, Johan Romadhon mengatakan untuk komoditas cabe merah, Pasar Induk Kramat Jati menyiapkan sebanyak 90 hingga 100 ton cabe merah.

Kebutuhan telur ayam per hari mencapai 289 ton, dan ayam ras disiapkan sebanyak 530 ton sampai dengan akhir Desember nanti.

"Kebutuhan ayam per hari di DKI itu seribu ton atau sekitar 1 juta ekor per hari yang yang dikonsumsi oleh warga Jakarta. Nanti Dharma Jaya lebih berfokus ke pasar Dharma Jaya, terutama untuk penyediaan pangan bersubsidi yang angkanya masih di kisaran 350 ton per bulan. Kalau pangsa pasar yang berarti sekitar kurang dari 1 persen," tambahnya.

Editor: Kurniati

  • stok pangan
  • Stok Beras
  • Stok Daging
  • Telur
  • DKI Jakarta
  • Gubernur Anies Baswedan
  • Natal
  • Tahun Baru 2019
  • Nataru

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!