BERITA

Selamatkan Warganya dari Gunung Agung, Cina Kerahkan 13 Pesawat

Selamatkan Warganya dari Gunung Agung, Cina Kerahkan 13 Pesawat

KBR, Bali- Sebanyak 13 pesawat ekstra dari Cina akan mengevakusi warganya yang masih berada di Bali. Arie Ahsanurrohim juru bicara bandara Ngurah Rai, Bali, mengatakan total ada 5.596 warga Cina di Bali yang akan dievakuasi. Katanya proses evakuasi ini sudah berjalan sejak Rabu lalu.

"2.700 penumpang total ada 13 pesawat hari Rabu ada dua pesawat tujuan Guaang Zu sudah ada 2.700 yang diangkut kemudian ada tujuh armada yang akan datang kembali akan mengakut 1.000," ujarnya.


China Eastern dan China Southern mengirim pesawat yang lebih besar. Namun Arie Ahsanurrohim mengatakan tidak semua maskapai memberikan laporan karena kondisi yang belum normal.


Sementara itu jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi darat selama penutupan bandara Ngurah Rai mencapai ribuan orang. Arie Ahsanurrohim mengatakan selama empat hari layanan moda transportasi darat, penumpang paling banyak menuju bandara Juanda Surabaya.


Data lain menunjukkan lonjakan penumpang terjadi pada tanggal 29 November yang mencapai 2.581 orang. Katanya selama empat hari pengalihan moda transportasi darat, total ada sebanyak 5.428 penumpang baik lokal maupun asing dengan menggunakan 167 bus.


"Padang Bai, Surabaya. Paling banyak ke Surabaya dan sejak hari ini penyediaan tranportasi darat sudah dihentikan dengan alasan bandara sudah normal kembali tidak ada penumpukan penumpang yang ingin menggunakan bis dan mereka masih berjuang untuk mendapatkan slot penerbangan," ujarnya.


Ia menambahkan bandara Ngurah Rai butuh waktu satu sampai dua minggu untuk menormalisasi penerbangan jika tidak terjadi penutupan bandara lagi. 

Editor: Dimas Rizky

  • Gunung Agung
  • erupsi Gunung Agung
  • evakuasi Gunung Agung
  • penerbangan terganggu Gunung Agung
  • bencana
  • Bali

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!