BERITA

Polisi Kirim Ratusan Personel Tambahan ke Sabu Raijua

"Penambahan pasukan dilakukan untuk menjaga situasi agar tetap aman."

Bambang Hari

Polisi Kirim Ratusan Personel Tambahan ke Sabu Raijua
Ilustrasi penambahan personel polisi. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Meski situasi telah dinyatakan aman, aparat keamanan menambah jumlah pasukan ke wilayah Sabu Raijua, Nusa Tenggara Barat. Hal ini dilakukan menyusul penyerangan di SD Negeri 1 Sabu Barat.

Juru Bicara Kepolisian NTT, Jules Abraham Abast menjelaskan, penambahan pasukan dilakukan untuk menjaga situasi agar tetap aman. Kata dia, sebanyak 138 personel yang terdiri dari kepolisian dan TNI telah dikirim ke lokasi.


"Situasi hingga pagi ini kian kondusif. Semua aman dan terkendali. Masyarakat setempat juga beraktifitas seperti biasa. Meski begitu, kami menambah jumlah pasukan untuk memperkuat penjagaan. Dari Polres Kupang, Polda NTT, bersama unsur TNI dari Korem Wirasakti telah mengirimkan personil perkuatan tambahan sebanyak 138 personel," katanya ketika dihubungi KBR melalui sambungan telepon, Rabu (12/14) pagi.


Ia menambahkan, para personel itu akan ditempatkan di sejumlah titik di Sabu Raijua. Sebelumnya, sebanyak tiga kios di Sabu Raijua, Kupang, NTT, dirusak warga sebagai buntut penyerangan di SDN 1 Sabu Barat. Warung-warung itu dirusak lantaran dianggap sebagai milik kelompok yang menyerang sekolah. Setidaknya, ada tiga kios yang dirusak. Meski begitu, situasi tersebut dapat dikendalikan oleh aparat keamanan, sehingga tidak meluas.


Pelaku Seorang Diri dan Tak Terkait Jaringan Teroris

Selain itu, Juru Bicara Kepoisian NTT, Jules Abraham Abast juga menegaskan, pelaku penyerangan siswa SD di Nusa Tenggara Timur (NTT) bertindak seorang diri. Polisi pun memastikan tidak ada pelaku lain yang terlibat.


"Dipastikan tidak ada pelaku lain. Hal didapat dari hasil penelusuran sementara. Kita tanya anak-anak yang jadi korban juga cuma dia saja," ujarnya.


Ia melanjutkan, pelaku itu telah tewas lantaran diamuk massa.


Selain itu, Jules juga menegaskan aksi yang dilakukan pelaku merupakan murni tindakan kriminal. Tidak berkaitan dengan aksi terorisme.


"Tidak ada keterkaitan dengan teroris. Kami juga menelusuri hal tersebut. Sejauh yang kami ketahui tidak ada keterkaitannya dengan jaringan terotis. Dan saat ini, masih kita dalami apakah dia mengalami gangguan jiwa sehingga tega melakukan penyerangan kepada anak kecil," ucap Jules.


Kepolisian juga kata dia, masih terus menyelidiki motif yang dilakukan oleh pelaku.


"Belum diketahui motif pelaku. Karena pelaku saat interogasi awal belum dapat menjawab petugas yang lakukan interogasi," imbuhnya.

Editor: Sasmito 

  • Sabu Raijua
  • Polisi
  • NTT

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!