BERITA

Petani Teluk Jambe : Pemkab Hentikan Suplai Makanan ke Pengungsian

Petani Teluk Jambe : Pemkab Hentikan Suplai Makanan ke Pengungsian


KBR, Jakarta - Warga korban sengketa lahan Teluk Jambe, Karawang kekurangan makanan di pengungsian sejak lima hari yang lalu, Selasa (27/12/2016).

Ketua Serikat Tani Telukjambe Barat Bersatu (STTB) Maman Nuryaman mengatakan, Pemkab Karawang telah menghentikan suplai makanan dan air bersih ke penampungan sementara yang berlokasi di Rusunawa Adiarsa. Padahal, kata dia, jaminan makanan dan air bersih telah dijanjikan Pemkab dalam pertemuan pertengahan November lalu.


"Bukan kurang lagi, dari tanggal 27 distop tidak ada makanan sampai pengurus petani sampai pontang-panting nyari makan sendiri," kata Maman kepada KBR, Sabtu (31/12/2016).


"Di notulensi rapat, sudah jelas sebelum konfliknya diselesaikan oleh Pemkab, bahwa makan, sekolah, anak-anak, semua dijamin oleh pemerintah, ternyata kayak sekarang distop," lanjutnya.


Maman Nuryaman menambahkan, hingga saat ini belum tampak itikad baik dari Pemkab untuk menyelesaikan sengketa lahan. Kata dia, tim penyelesaian yang dijanjikan bakal dibentuk pun hingga kini urung terealisir.

Baca:

    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/12-2016/klhk_pastikan_lahan_sengketa_di_karawang_masuk_kawasan_hutan_negara/87222.html">KLHK Pastikan Lahan Sengketa di Karawang Masuk Kawasan Hutan Negara</a></b> </li>
    
    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/12-2016/pindah_ke_rusun__petani_telukjambe_karawang_keluhkan_air_kurang/87546.html">Pindah ke Rusun, Petani Telukjambe Keluhkan Ketersediaan Air Bersih</a></b> </li></ul>
    

    "Dulu itu bilangnya secepatnya, tapi sampai sekarang Bupati jangankan menurunkan, menjenguk ke masyarakat, enggak. (Pertemuannya) tanggal 14 November lalu, ini kan 1,5 bulan berarti, belum ada kejelasan sampai sekarang," tutur Petani Telukjambe Barat itu.

    Maman berencana mendatangi Bupati Karawang selepas tahun baru untuk menagih komitmen dan janji penyelesaian.


    "(Masyarakat) butuh penyelesaian, bukan dikasih makan, bukan bangga. Kalau memang pemda tidak mampu, ya kembalikan ke lahan masing-masing, karena masih ada rumahnya," tegasnya. (ika)

    Baca:

      <li><b><span id="pastemarkerend"><a href="http://kbr.id/berita/11-2016/konflik_lahan__telukjambe__petani_desak_bupati_segera_bentuk_tim_penyelesaian/86758.html">Tim Penyelesaian Sengketa Lahan Telukjambe</a> </span></b></li>
      
      <li><span id="pastemarkerend"><b><a href="http://kbr.id/berita/11-2016/masih_di_pengungsian__pemkab_karawang_belum_sediakan_sekolah_untuk_anak_petani_telukjambe/87044.html">P</a><a href="http://kbr.id/berita/11-2016/masih_di_pengungsian__pemkab_karawang_belum_sediakan_sekolah_untuk_anak_petani_telukjambe/87044.html">emkab Belum Sediakan Sekolah Untuk Petani Anak Telukjambe</a></b>  </span></li></ul>
      
  • petani Telukjambe
  • Konflik Lahan Telukjambe
  • telukjambe
  • konflik lahan telukjambe barat karawang
  • pengungsi telukjambe
  • sengketa lahan
  • konflik agraria
  • sengketa lahan teluk jambe karawang
  • Serikat Tani Telukjambe Barat Bersatu (STTB)
  • Maman Nuryaman

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!