BERITA

Kelompok Teroris MIT 'Santoso' Masih Keliaran Bawa Senapan

" "Kekuatan musuh di sana yang masih teridentifikasi sekitar 6-7 orang, dengan kekuatan senjatanya ada dua pucuk," kata Pangdam XIII Merdeka, Ganip Warsito."

Kelompok Teroris MIT 'Santoso' Masih Keliaran Bawa Senapan
Sejumlah tim anggota Satgas Tinombala dalam perburuan kelompok teroris MIT pimpinan Santoso. (Foto: ANTARA)


KBR, Manado - TNI Angkatan Darat (AD) terus bergerak melacak sisa kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pendukung Santoso di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah.

Kelompok Santoso baru saja melakukan kontak senjata dengan tentara, menyebabkan satu orang anggota TNI tewas.


Panglima Kodam XIII Merdeka di Sulawesi Utara Ganip Warsito mengatakan masih ada sejumlah orang anggota MIT kelompok Santoso yang bergerilya dengan membawa senjata api.


"Kekuatan musuh di sana yang masih teridentifikasi sekitar 6-7 orang, dengan kekuatan senjatanya ada dua pucuk," kata Ganip pada wartawan di Markas Kodam XIII Merdeka, Manado, Sulawesi Utara.


Baca juga:


Kodam XIII Merdeka membawahi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo. Mereka turut terlibat dalam operasi perburuan kelompok Santoso yang diberi nama Operasi Tinombala.


Ganip mengatakan, selain ikut membantu kepolisian melumpuhkan kelompok teroris pimpinan Santoso, TNI juga membantu menyadarkan dan menurunkan pengaruh kelompok tersebut.


"Ini menjadi duri dalam masyarakat sehingga kita membantu polisi dalam operasi-operasi yang dilakukan," kata Ganip Warsito.


Sebelumnya satu prajurit TNI yang tergabung dalam Tim Nanggala VII tewas saat baku tembak dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Kampung Maros, Desa Maranda, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso pada Selasa (20/12).


Kontak tembak terjadi Selasa kemarin siang, pukul 12.30 waktu setempat. Ganip mengatakan prajurit TNI yang tewas bernama Pratu Yusuf Bahrudin. YUsuf mengalami luka tembak di dada. Saat ini jenazah korban sudah dievakuasi ke rumah sakit setempat untuk disemayamkan.


Selain Pratu Yusuf, satu anggota TNI lainnya juga terkena tembakan di bagian punggung. Saat ini prajurit tersebut sudah di evakuasi ke rumah sakit setempat dan Korban luka masih dalam penanganan tim medis.


"Awal kejadian sebenarnya prajurit kita mendapatkan informasi, lalu menemukan jejak mereka dan di situlah terjadi kontak senjata yang menelan korban," kata Ganip Warsito.


Ganip mengatakan kesulitan yang dihadapi tim Satgas Operasi Tinombala saat pengejaran anak buah Santoso adalah kondisi medan di Poso yang sulit. Kesulitan itu juga ikut dihadapi saat mengevakuasi korban anggota TNI.


Tim yang diturunkan harus menghadapi medan terjal dan cuaca cukup ekstrem. Butuh waktu enam jam untuk mengevakuasi korban.


Pangdam XIII Merdeka Ganip Warsito mengatakan TNI belum akan menambah jumlah pasukan ke Poso. Bahkan, jumlah pasukan sempat dikurangi karena situasi sudah berangsur membaik.


Baca juga:


Editor: Agus Luqman 

  • Mujahidin Indonesia Timur
  • kelompok Santoso
  • Poso
  • Sulawesi Tengah
  • Pangdam XIII Merdeka
  • Tinombala
  • terorisme
  • Jaringan Teroris Santoso
  • jaringan teroris Bahrun Naim

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!