KBR, Jakarta- Dinas Kesehatan Provinsi Papua menerima laporan adanya tambahan korban meninggal anak-anak akibat penyakit pertusis atau infeksi saluran pernapasan di Nduga menjadi 40 jiwa. Sebelumnya, 38 orang tewas akibat penyakit tersebut, 35 diantaranya anak-anak.
Menurut Kepala Dinkes Papua. Aloysius Giay laporan tersebut baru diterima dari masyarakat. Pihaknya, belum menerima laporan resmi dari Dinkes Kabupaten Nduga.
"Ada satu atau dua tambah lagi meninggal, dari masyarakat. Tetapi kami belum menerima data resmi," ujarnya saat dihubungi KBR, Sabtu (12/12).
Sebelumnya Menteri Kesehatan Nila Moeloek, mengatakan berdasarkan uji laboratorium, gambaran klinis yang dilakukan Badan Litbangkes menunjukkan mereka yang tewas akibat penyakit pertusis dengan komplikasi pneumonia. Ini terjadi lantaran mereka membakar kayu untuk menghangatkan tubuh namun tanpa memperhatikan kondisi ventilasi di rumah adat mereka, honai, yang tertutup. Hal itu mengakibatkan penghuni honai menghirup asap hasil pembakaran kayu tersebut.
Editor: Dimas Rizky