Sobat teen, Indonesia kan dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya. Nah, layak salah satunya candi. Indonesia bahkan layak disebut sebagai Negeri 1001 Candi, soalnya memang punya banyak candi yang tersebar di berbagai daerah. Wow! Tapi, coba deh sobat teen sesekali mengunjungi candi-candi itu dan coba perhatikan apa yang terjadi di sana. Miris deh melihatnya! Yups, banyak candi-candi kita yang enggak terawat. Kak Evilin Falanta membuat laporannya seputar pelestarian candi nih. Yuk simak cerita kita berikut ini.
KBR68H,Jakarta-Sobat teen, candi sebagai bangunan warisan sejarah memang kurang dikenal generasi muda sekarang. Nah, apa sih yang kamu tahu tentang Candi? "Candi itu...aah, enggak tahu deh saya tuh bego enggak tahu. Hmm candi itu kayak peninggalan gitu kali ya," ini kata Denna siswi kelas tiga di SMP 115 Jakarta. Bagaimana dengan Mala, pelajar di SMP 67 Jakarta? "Candi itu bangunan yang ada di Indonesia dan memiliki sejarah."
Duh, ternyata enggak semua anak muda tahu tentang candi! Dalam catatan sejarah, seiring perkembangan agama Hindu-Budha di Indonesia candi-candi dibangun sebagai tempat peribadatan. Kata Candi hanya dipakai di Indonesia saja, lantaran berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti sebuah bangunan suci tempat memuja dewa. Di banyak negara lain disebut kuil.
Jumlah candi di Indonesia enggak terhitung lho. Candi-candi ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. "Ada candi borobudur, candi prambanan, candi Singosari, candi Pawon, candi Panataran, ya banyak deh Kak," kata wala. "Candi Prambanan, Candi Muara Takus, Candi Dago," tambah Despin.
Wah, bener banget yang disebutin Mala dan Despin! Seratus deh buat kalian! Nama-nama candi yang disebutkan oleh kedua pelajar dari SMP 67 Jakarta ini, baru sebagian kecil aja loh sobat teen. Menurut Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Pak Harry Widianto, Indonesia memiliki lebih dari seribu candi peninggalan nenek moyang kita dulu. "Candi yang dimiliki di Indonesia itu, ya kira-kira kalau dikatakan yang ada di Jawa saja yang dilihat fisiknya secara bagus itu ada 300-an candi dan juga misalnya di Daerah Penagungan ada 500-an candi di Jawalah ya. Kita itu lebih dari 1000 candi di Indonesia ini."
Ironisnya kondisi candi yang kita miliki kurang terawat. Banyak candi-candi kita yang enggak lagi utuh. Padahal, kata Pak Harry bangunan candi itu menyimpan nilai-nilai kehidupan di balik arsitekturnya loh! Makanya, perlu banget masyarakat memahami keberadaan sebuah candi dan enggak merusaknya. "Pertama mendekatkan ini kepada masyarakat, terutama kepada anak muda. Nah, kalu kita sudah bisa memaknai sebuah candi sesuai dengan filosofinya, hakikatnya, kita bisa mencintai. Nah, insyaallah semua masa lalu kita itu bisa kita ketahui bahwa kita sebagai bangsa besar tidak langsung begini saja tapi sudah mengalami proses perjalanan yang sangat panjang, sehingga dengan mencintai cagar budaya kita harapkan bisa semakin mengenal identitas negara kita, terutama perjalanan bangsa ini sampai sekarang," terang Pak Harry.
Lantas gimana cara sobat teen turut merawat candi? Sebagai generasi muda yang peduli pada warisan bangsanya, Mala, Despin, dan Denna punya cara tersendiri neh."Kan itu warisan dunia, terus usianya itu kan ratusan tahun jadi tuh kita harus menjaga dan melestarikannya. Kayak kita tuh pelajarin, cari tahu informasinya terus kita kasih tahu lagi deh ke orang-orang banyak," kata Mala.
Nah, sobat teen sekarang giliran kamu yang turun tangan melestarikan candi-candi warisan budaya bangsa kita!
Editor: Arin Swandari