BERITA

Selama Republik Berdiri, Slank Tidak Akan Bubar

Selama Republik Berdiri, Slank Tidak Akan Bubar

KBR68H, Jakarta - Slank akan menggelar konser akbar HUT ke-30 bertajuk Slank Nggak Ada Matinya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada 13 Desember 2013 pukul 20.00 WIB.

Kali ini, di konser 30 tahunnya, Slank akan membawakan 40 lagu yang dipilih dari semua album. Pay dan Indra juga akan ikut memeriahkan konser ulang tahun Slank.Konser 30 tahun Slank ini bukan sekadar menghibur para Slankers, melainkan juga sebagai ajang reuni para personel Slank.

Untuk membahas konser Slank Nggak Ada Matinya, penyiar KBR68H Nanda Hidayat dan Sutami berbincang dengan pengamat musik Denny Sakrie.

Catatan anda soal Slank apa?

Slank yang saya kenal itu tahun ’83 waktu itu mereka namanya Cikini Stones Complex, mereka masih membawakan lagu-lagu Rolling Stones, vokalisnya Well Welly sepintas mirip Mick Jagger. Kemudian Cikini Stones Complex ini adalah band sekolahan SMA Perguruan Cikini. Jadi pada saat itu yang saya ingat mereka tampil di Taman Ismail Marzuki meniru habis Rolling Stones, bahkan pada saat itu si Welly mungkin melihat Mick Jagger membalut tubuhnya dengan bendera Amerika di panggung dia juga begitu. Berkembang hingga akhirnya menjadi Slank, tapi seingat saya waktu itu mereka sempat dikenal di festival rock se-Indonesia di Surabaya, kalau tidak salah mereka sempat membuat lagu walaupun masih membawakan lagu Van Halen yaitu Jump. Kemudian terjadilah pergantian-pergantian formasi sampai akhirnya saya melihat mereka bikin album, itu formasinya sudah Pay, Pay ini anak Medan yang terdampar di Jakarta, kemudian ada Indra, Bongky tadinya gitaris di Slank kemudian berubah fungsi menjadi bassist karena Pay yang menjadi gitaris. Kemudian pada saat itu bisa dianggap penampilan Slank awal ini memang banyak sekali pengaruh-pengaruh dari Guns N’ Roses, Rolling Stones sudah pasti, Poison, Bon Jovi, pokoknya zaman ’90-an.
 
Slank sekarang sarat dengan kritik sosial, itu sudah terjadi sejak awal mereka hadir?

Sejak awal sudah ada seperti lagu yang dimana orang memberi stigma kepada orang berambut gondrong adalah negatif. Dari awal mereka sudah memiliki satu komitmen menceritakan apa adanya yang mereka alami sehari-hari. Ini juga yang membuat Slank ini menjadi band sejuta umat, karena mereka ini lebih banyak lirik-liriknya mengena di kalangan grassroots. Jadi anak-anak muda menengah ke bawah ini menganggap Slank ini adalah heroes mereka karena Slank ini menyuarakan isi hati mereka, orang-orang yang terpinggirkan kaum marjinal. 


Sebuah alternatif selain Iwan Fals begitu ya?


Iya. Jadi kalau kita lihat narasi liriknya dia tidak pernah untuk bilang untuk kata “tidak” itu bukan “tidak” tapi “nggak” itu narasi sehari-hari. Inilah yang membuat mereka lebih dekat dengan penggemarnya dan pada saat itu memang terjadi irisan antara penggemar Iwan Fals dan Slank. Biasanya kalau Oi itu juga Slankers.

Jadi bisa dipastikan kalau ada konser Slank ada bendera Oi dan kalau konser Iwan Fals ada bendera Slank ya?

Iya konser apapun yang penting benderanya Slank. Itulah yang menarik bahwa Slank ini menurut saya mungkin adalah generasi kedua setelah Koes Plus, Koes Plus yang bisa menempati ruang-ruang hati seluruh masyarakat, seluruh lapisan terutama kalangan grassroots.

Tiga puluh tahun perjalanan Slank apa yang membedakan dulu dengan kondisi sekarang?

Kalau dulu memang diwarnai dengan drugs, sekarang ini banyak orang mengatakan Slank sekarang lebih wangi. Ini canda-candaan di social media atau di blog-blog segala macam ini Slank wangi ini.

Belakangan mereka lebih concern mulai dari soal HAM, pemberantasan korupsi, soal lingkungan. Apa yang anda ketahui soal itu?

Sebetulnya kalau mau dibilang orang mungkin baru menemukan bahwa Slank memiliki label semacam itu. Karena jauh hari sebelum kalangan aktivis menemukan musik jalanan itu lagu sudah lama sebetulnya, ketika ditiupkan lagi gerahlah orang-orang di Senayan itu. Kemudian kalau kita lihat memang di setiap album mereka memang orang hanya terpaku pada hits-hits mereka, coba diperhatiin misalnya di side B itu banyak lagu-lagu yang kalau kita dengar Slank berani sekali. Mungkin untuk orang yang mendengarkan Slank sepintas menganggap Slank ya band-band seperti apa begitu dengan lagu Kamu Harus Pulang segala macam memang itu yang menjadi hits. Tetapi kalau kita lihat itu banyak lagu-lagu mereka yang sangat lugas, tajam, bergerigi pula.
 
Kalau kita lihat cari band seperti ini di Indonesia saat ini ada?

Sebetulnya banyak tetapi untuk suatu konsistensi rasanya baru Slank yang 30 tahun. Apalagi sekarang kalau kita lihat di Youtube banyak lagu-lagu yang keras tapi massanya tidak sebesar Slank. Ada satu band yang namanya Komunal, itu satu band yang memiliki perhatian yang sangat bagus terhadap sosial tapi mereka belum pada taraf Slank. Jadi kalau kita lihat padanannya Slank saya juga tanya kira-kira ada tidak. Tapi ketika banyak band mencoba membuat pola atau pattern seperti Slank banyak tapi belum tembus menyaingi Slank, artinya tidak semua band bisa mulus menapaki ya katakanlah dalam tiga dekade. Kalau di luar juga sendiri bisa bertahan sampai 50 tahun seperti Rolling Stones, bahkan saingan mereka sendiri The Beatles cuma 7 tahun barangkali. Banyak hal-hal yang membuat band itu bisa bertahan.

Setahu anda apa yang bisa mengikat personel ini walaupun mereka harus berganti-ganti tapi ada yang masih tetap setia dan band masih tetap berjalan?

Kalau lihat dari tagline mereka terakhir selama republik ini masih berdiri Slank tidak akan bubar. Tapi kalau kita lihat dari analisa saya, Bim-bim menyadari Slank adalah rumah mereka jadi siapa sih yang mau menghancurkan rumahnya sendiri pasti kembali ke rumah kita. Mungkin ada seorang suami bertengkar dengan istinya atau apa konflik di rumah pasti mereka kembali lagi ke rumah .Ketika sebuah band mempunyai pemikiran semacam itu akan bertahan, contohnya Rolling Stones itu hancur-hancuran berantem terus, gonta-ganti personel juga tetapi tetap memisahkan sounder-nya Mick Jagger dan Keith Richard. Mereka tidak semesra yang kita lihat di panggung, tapi ketika dia menyadari Rolling Stones itu rumahnya mau tidak mau ya kalau ada yang bocor ditambal atau apa.
 
Masukan anda terhadap Slank dan musik di Indonesia khususnya?

Sebetulnya untuk Slank sih mereka tinggal tetap mempertahankan eksistensi. Karena mereka tidak berubah, mereka tetap berdandan seperti Slank, ada band yang ketika secara ekonomi membaik pakaiannya sudah lain. Maksudnya karakter kita berpakaian, kadang kita menghormati orang pakai batik atau apa tapi Slank ini dari cara ini bahkan kemarin saya baca Twitter ada seorang yang mengatakan dia mention Abdee Negara tanya Abdee sepertinya naik Kopaja pakai jeans benar tidak? dijawab Abdee iya benar. Ini ketika mereka tidak ada jarak dengan penggemar saya pikir ini yang memperpanjang usia sebuah band. Karena idola-idola ini kadang-kadang berpaling, itu yang membuat respon masyarakat itu yang membuat karya-karya mereka tetap, artinya ketika mereka melempar karya sampai sekarang apapun lagu yang dikeluarkan Slank selalu menjadi hits.
 
Selaras antara perbuatan dan karya mereka ya?

Iya itu juga yang mungkin harus ditiru oleh para politikus, jangan hanya foto bareng dengan Slank untuk meraih get voter.

  • slank
  • konser
  • 30 tahun

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!