BERITA

Dirut Pelindo: Cegah Pungli, Gaji Sarjana yang Baru Diangkat Rp14,5 Juta

"KBR68H, Jakarta - Tahun depan, terminal satu pelabuhan Kali Baru akan mulai beroperasi untuk mengurai kedapatan di Tanjung Priok."

Dirut Pelindo:  Cegah Pungli, Gaji Sarjana yang Baru Diangkat Rp14,5 Juta
pelindo, cegah pungli, gaji sarjana

KBR68H, Jakarta - Tahun depan, terminal satu pelabuhan Kali Baru akan mulai beroperasi untuk mengurai kedapatan di Tanjung Priok. New Tanjung Priok ini baru dibahas sejak 2010 lalu. Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost Lino punya target  pelabuhan baru akan membuat layanan pelabuhan terbesar di  Indonesia ini sejajar dengan pelabuhan di Singapura, Hong Kong dan Roterdam Belanda. Kita simak perbincangan Reporter Arin Swandari  dengan  R J Lino dalam sarapan Bersama KBR68H, Tempo TV  dan PortalKBR.

Kita punya pantai yang panjang dari Jawa Tengah sampai Jakarta Utara tetapi kita punya Pelabuhan Tanjung Priok saja. Apa yang sulit sehingga Tanjung Priok harus kepenuhan?

Banyak orang minta bikin pelabuhan seperti Priok ya jangan hanya satu tapi bikin di Bekasi, Banjarnegara, Cirebon. Kelihatannya sederhana gampang dan make sense supaya tidak macet tapi ada satu hal semua orang harus sadar bahwa kalau itu dibuat kita tidak pernah bisa kapal besar masuk ke Indonesia. Semua akhirnya kirim ke Singapura dan lainnya, karena kapal besar kalau ada volume besar satu tempat, harus terpusat. Itu yang kadang-kadang orang tidak mengerti.

Berarti ini akan dibesarkan dengan New Tanjung Priok atau Kalibaru itu?

Betul.

Seperti apa?

Kalibaru itu dalam size sama besar dengan Tanjung Priok. Kemudian dalam kapasitas kalau Priok ini sekarang bisa menyedot 7 juta TU kontainer, Kalibaru nanti kalau selesai semua tahap satu dan tahap dua itu 15 juta. Jadi lebih dari dua kali kapasitas yang ada hari ini, jadi nanti akan menjadi sekitar 22 juta.

Perbandingannya yang baru nanti?

Nanti ini lebih besar, dalam volume Indonesia negara besar dan itu pure dari sini. Kemudian yang Kalibaru itu semua dermaga itu didesain dan dibuat untuk kedalaman minus 20 meter, itu sama dengan Selat Malaka. Jadi kira-kira kalau kapal terbesar bersandar di Selat Malaka nanti bisa ke Priok, tetapi pada saat awal begitu selesai itu kolam sama alur itu hanya minus 16 meter. Itu sama dengan Singapura, Hong Kong, Rotterdam. Tapi kita punya progres nanti katakan 20 tahun lagi mau dikeruk minus 20 meter bisa.

Dengan kapasitas baru di New Tanjung Priok, bagaimana prospek bisnisnya untuk Pelindo nanti?

Kalau bisnis itu jelas ya. Karena masalahnya selama ini kita menjadi out circle daripada pengembangan perdagangan karena tidak punya kapasitas. Tapi kalau kita punya kapasitas baik orang datang ke Indonesia bisa dibawa dengan kapal yang lebih baik, kapal yang lebih kompetitif. Makanya di pelabuhan kita bikin sedemikian rupa sehingga harus efisien, sehingga kapal kalau datang ke Priok itu sama tingkat pelayanannya kalau kapal itu masuk di Hamburg, masuk di Rotterdam, masuk di Shanghai, masuk di Shenzhen, masuk di Guangzhou.
 
Kalau sekarang posisi kita dimana?

Kalau sekarang tidak bisa dibandingkan.

Dengan Kalibaru?

Tingkat pelayanan nanti akan jauh lebih baik, sama dengan dimana-mana.

Selain urusan kapasitas sebenarnya apa yang menjadi masalah?

Sejak saya masuk empat tahun yang lalu terminal peti kemas kita itu dua kali berturut-turut 2011 dan 2012 itu The Best Container di Asia. Hanya yang dikeluhkan pengusaha bukan itu masalahnya, yang dikeluhkan barang itu keluar pelabuhannya lama. Kalau barang itu lama bukan kita, kita kalau bisa secepat mungkin. Kita komplain kemana-mana, mungkin masih ingat sebelum lebaran Menteri Keuangan dua hari dalam satu minggu berkantor di sini karena masalah birokrasi. Jadi di Bea Cukai, perdagangan itu jadi lama disitu. Makanya saya SMS ke menteri-menteri ini kalau macet di pelabuhan bukan salah saya, saya punya kapasitas. Yang urusannya urusan pemerintah karena tidak bisa bikin proses sehingga barang itu cepat keluar.
 
Tapi sekarang berapa lama?

Kalau sebelum lebaran sepuluh hari menurut saya sudah krisis sekali. Sekarang ini dueling time produk impor sudah sekitar 6,5 hari, lebih baik tapi kita masih belum puas karena apa Malaysia empat hari.
  
Target anda berapa hari?

Dua sampai empat hari.
 
Itu kapan akan dicapai?

Sekarang targetnya tidak bisa digeneralisir. Jadi katakanlah spare part suatu industri mobil, itu kaitan Bea Cukai dan industri, perdagangan. Nanti kalau menyangkut makanan, pertanian sehingga kita pilah komoditinya. Saya harap dengan itu mungkin dalam 3-4 bulan kita bisa empat hari, kalau bisa itu fantastik.
 
Artinya awal tahun?

Awal tahun.

Karena BUMN sekarang banyak melakukan reformasi termasuk PT Pos Indonesia, PT KAI, tentu saja harapannya Pelindo juga ya?

Kita reformasinya lebih besar dari mereka.

Apa itu yang sudah dilakukan?

Kalau anda lihat ya seperti Kalibaru contohnya. Seluruh proyek itu Rp 50 triliun, kemudian proyek itu sejak saya sampaikan inisial idea di kantor Wapres itu Juli 2010 dimulai tahun lalu akhir, anda bisa cari di seluruh dunia tidak ada proyek sebesar itu yang secepat itu. Orang bingung Indonesia ketemu korupsinya, lama birokrasinya kok bisa.

Tahun 2014 kabarnya Kalibaru selesai ya?

Satu terminal selesai, operasi.
 
Di terminal berikutnya?

Terminal duanya 2016, terakhir 2017.

Tentang korupsi, pungli dan segala macamnya apa yang sudah anda lakukan untuk membuang semua itu?

Karyawan saya di sini sejak saya masuk dibanding sebelumnya masuk itu Take Home Pay-nya lebih dari dua kali. Sehingga kita sekarang ini karyawannya bisa dibandingkan cost perusahaan asing kalah dengan kita. Saya kasih contoh saja ya, di sini sarjana yang baru masuk kemudian diangkat dua tahun lalu itu package per bulan Rp 14,5 juta, tidak ada yang bayar segitu di Indonesia cari saja. Company ini dibanding saya sebelum masuk itu hampir tiga kali revenue-nya lebih dari dua kali, profitnya lebih dari dua kali.

Jadi kapan kita akan melihat bagian Pelindo bebas pungli?
 
Saya tidak bisa bilang bebas pungli karena saya tidak di lapangan. Tapi saya yakin dengan apa yang kita kerjakan sekarang jauh berkurang dari sebelumnya, pasti berbeda.
 
Reformasi di SDM itu lumayan berhasil tapi kemarin banyak serikat pekerja demo, apa yang terjadi?

Anda kalau mengubah anda tidak bisa mengharapkan semua orang suka, pasti banyak yang tidak suka. Saya beresin banyak sekali, surat kaleng saya sampai ke presiden dan wakil presiden orang laporin tapi saya tidak pusing.

Apa isinya?

Macam-macam.

Ada yang menyebut nama istri anda, benar?

Saya laporin mereka ke polisi, saya tidak melawan.

Istri bagaimana tanggapannya?

Sakit hati jelas, sudah kerja setengah mati suaminya masih digituin.

Yang diisukan oleh serikat pekerja pada saat itu istri anda mengintervensi dan memakai kendaraan dinas dan itu anda bantah? 

Saya bantah, itu sudah kita laporkan ke polisi.
 
Pelindo itu tidak cuma Tanjung  Priok, masih ada yang rugi?

Tidak ada. Seperti Bengkulu, waktu saya sebelum masuk pelabuhan itu rugi tidak jelas. Kita bikin semua, kalau anda ke Palembang itu berubah semua, alatnya baru semua tidak seperti dulu.

Modalnya dari mana?

Company ini kaya kalau di energize. Bandingkan sebelum saya masuk dalam segi aset hampir tiga kali, revenue lebih dari dua kali, profit lebih dari dua kali. Sekarang kita lagi bikin review empat tahun ke depan company akan tumbuh lima kali daripada hari ini.

Runner up dari Tanjung Priok mana yang paling berpotensi?
 
Pelabuhan Panjang.
 
Teluk Bayur?

Di bawah itu.

Urusan Teluk Bayur ingat kita sama KPPU?

Iya kita lawan, kita ajukan banding.

Apa penjelasan anda?

Di Teluk Bayur itu ada satu lahan, kita sewakan ke pihak ketiga dalam kontrak kerjasama. Dimana dalam kontrak kerjasama dia sewa lahan ke kita, tapi dia tunjuk Teluk Bayur itu menjadi melakukan bongkar muat untuk dia. Bisnis biasa, ini dipersoalkan kenapa dalam kontrak sewa tanah orang itu menunjuk Pelabuhan Teluk Bayur masalah bongkar muat. Maunya itu tidak ada supaya orang lain bisa, kemudian orang itu sendiri yang dibilang itu dipanggil jadi saksi di pengadilan dia memang senang sekali kasih kerjaan itu ke pelabuhan karena bisa beres dibandingkan swasta. Jadi ini motornya oleh perusahaan-perusahaan bongkar muat yang memang semua itu saya bereskan semua. Karena selama ini masalah di pelabuhan itu perusahaan-perusahaan bongkar muat yang saya bilang tidak benar itu, karena selama ini mereka pakai aset-aset pelabuhan yang mahal.

Kenapa itu tidak diajukan ke ranah hukum?

Saya tidak perlu ranah hukum, kerjakan secara bisnis saja kalau anda kerja tidak benar tidak boleh kerja di tempat saya. Saya bilang sama KPPU sekarang ini ada Undang-undang baru, semua orang bisa bikin pelabuhan sendiri.
 
Jadi perusahaan bongkar muat dimana-mana saat ini tidak harmonis dengan Pelindo?

Yang tidak benar iya. Di Priok ini ya waktu saya masuk itu ada 70 PBM (Perusahaan Bongkar Muat) yang kerja, kemudian kita adakan seleksi dimana kita minta investasi. Jadi proses screening itu akhirnya tahap pertama tinggal 16 perusahaan yang kita kasih kesempatan kerja di sini, tapi harus investasi kalau tidak ya keluar. Mereka investasi, karena mereka investasi jadi mereka kerja benar. Kalau ini dianggap monopoli saya tidak mengerti makanya saya lawan, tidak ada cerita.

Kalau dengan yang mogok pada Juli lalu itu sudah ada omongan apa supaya tidak terulang lagi?

Yang mogok itu supir truk.

Tapi mereka mewakili PBM juga kan?

Saya duga ada sesuatu yang kita tidak tahu kenapa mereka mogok. Karena kalau anda menjadi pengusaha truk terus mogok yang menghukum siapa kan kliennya sendiri, customer-nya sendiri, bukan saya. Pasti ada sesuatu yang aneh di asosiasi itu, cuma setengah hari saja mogoknya, tidak kuat dia.

Rencana anda selain New Tanjung Priok apa lagi?
 
Kita mau bikin pelabuhan besar di Sorong. Kita akan bikin pelabuhan yang besar sekali dan lebih besar dari Makasar. Itu akan jadi pusat distribusi Indonesia timur.
 
Kenapa dipilih Sorong?

Lokasinya sangat strategis dan di tengah-tengah Indonesia timur. Rencana kita itu lahan yang kita bebaskan 7.500 hektar, Priok hanya 600 hektar yang sekarang. Jadi kita bikin satu pelabuhan dimana pelabuhan ini bisa bertahan 150 tahun ke depan.
 
Ini bagian dari skenario besar dari Silognas?

Pokoknya kita dukung itu semua.
 
Kuenya berapa yang didapat dari Pelindo?

Saya tidak bilang kue ya kan anda bisa lihat sendiri logo kita, kita bantu semua orang. Kemudian kita dengan Telkom buat satu peraturan logistik, dimana orang kalau mau bermain di logistik Indonesia atau mau kirim barang itu bisa masuk ke pelabuhan itu. Bisa booking kapal, kontainer, bisa bayar ke Bea Cukai.

Tapi itu juga belum terselesaikan sampai sekarang ya?
 
Hal ini mestinya negara yang menyelesaikan tapi karena tidak ada yang menyelesaikan ya kita ambil inisiatif itu.
 
Siapa sebenarnya yang menghambat?

Saya kira tidak menghambat ya. Sebagai sebagai warga negara kecewa saya juga kecewa, ini tugas pemerintah yang mengerjakan itu. Kemarin saya baru teken satu kontrol dengan World Bank, saya yang biayain. Nama studi itu How to Reduce Logistics Cost Indonesia. Sekarang semua orang tahu logistik Indonesia sakit.
 
Tapi tidak melakukan apa-apa?

Tidak melakukan apa-apa dan tidak tahu yang sakit apa. Sebagai badan sakit tapi bagian badan mana yang sakit tidak tahu bagaimana mengobatinya. Studi itu yang saya lakukan dengan Bank Dunia untu karena  mapping itu, kalau pelabuhan itu yang sakit mana. Sementara itu ada satu lagi studi yang lagi jalan sekarang, negeri ini negeri maritim paling gede sedunia itu tidak punya rute mengenai pelabuhan, tidak punya rute mengenai shipping, tidak punya rute mengenai dockyard, tidak punya rute mengenai navigation and safety.  

Editor: Doddy Rosadi

  • pelindo
  • cegah pungli
  • gaji sarjana

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!