BERITA

The Man with the Iron Fists: Perebutan Harta Karun ala Gangster Cina

The Man with the Iron Fists: Perebutan Harta Karun ala Gangster Cina

KBR68H, Jakarta – Membuat film kungfu sepertinya bukan hal yang mudah bagi sineas Hollywood. Film “The Man with the Iron Fists” karya Robert Fitzgerald Diggs (RZA) mungkin bisa dijadikan contoh. Film yang berkisah tentang gangster ala Cina justru sangat minim rasa Cina-nya. Padahal film sedikit sadisme ini dikemas berlatarkan sebuah wilayah khayalan RZA di zaman kekaisaran Cina.

The Man With the Iron Fists ini bercerita soal perebutan harta karun berupa emas batangan dari para gengster ala Cina. Cerita berawal dari desa bernama Jungle Village. Desa ini diisi banya gangster, terutama kelompok serigala. Sang Kaisar meminta Gang Clan Lion mengirimkan berpeti-peti emas melewati desa itu. Sayang, pimpinan Clan Lion dibunuh oleh anak buahnya sendiri. Tujuannya untuk mendapatkan emas itu. Anak Si Singa Emas, Zen-Yi membalas dendam atas kematian ayahnya. Terjadilah rencana peperangan di desa itu yang melibatkan berbagai gangster.

Jangan berharap mendapatkan cerita runtun di film ini! Di lain cerita ada cerita seorang penempa besi berkulit hitam, bekas budak kulit putih bernama Blacksmith. Dia berjuang untuk membebaskan budak pelacur, Lady Silk. Lady Silk bisa bebas dengan membayar sejumlah uang kepada sang mucikari, Madam Blossom. Blacksmith menjadi jantung peperangan antar gengster itu, dia satu-satunya orang yang bisa membuat berbagai senjata mematikan. Termasuk senjata yang paling mematikan di film ini.

Di sisi lain ada seorang Inggris di film ini yang sebenarnya berstatus 'nggak jelas'. Dia adalah Jack Knife. Jack diutus menjadi mata-mata mengamankan desa Jungle Village. Mata-mata itu termasuk dari misi pengiriman emas.

Sederet bintang di film ini adalah RZA sebagai Blacksmith, Rick Yune sebagai Zen-Yi, Russell Crowe sebagai Jack Knife, Lucy Liu sebagai Madam Blossom, David Bautista sebagai Brass Body, Jamie Chung sebagai Lady Silk, Cung Le sebagai Bronze Lion, dan Byron Mann sebagai Silver Lion.

Ide RZA di The Man With the Iron Fists ini memang bisa dikatakan 'gila'. Dia benar-benar mengesampingkan rasa ke-Cina-an di film ini. Bagaimana tidak, di setting tempat pub malam dengan banyak pelacur muda, RZA masih tidak ingin kalah. Dia menampilkan musik hip hop sedikit dengan bumbu jazzy disco klasik. Sehingga suara musik di abad 19-an seperti Erhu, Gaohu, Gehu, atau pun Banhu, untuk versi RZA dipastikan tak ada.

Sayangnya film ini terlalu kental dengan nuansa barat, meski RZA mengklaim filmnya hasil dari kegemarannya melihat film Kung Fu, termasuk Bruce Lee. Tapi, lebih baik menonton film lawas Jet Lee saja jika ingin melihat film Kung Fu sesungguhnya. Sebab The Man With the Iron Fists masih belum pede menampilkan orang barat ber-Kung Fu. Sepertinya kali ini sang koreografer, Corey Yuen kurang apik menyatu dengan latar cerita seperti di The Transporter, The Enforcer, dan The Legend.

Untung saja sang desainer kostum Thomas Chong bisa mengimbangi dengan permainan kostum unik. Meski juga banyak tak masuk akal. Tapi kostum desainer di film Fearless ini cukup bisa membuat keanehan itu menjadi kekaguman. Dengan desain kostum khas kesatria sadis. Ditambah kejutan sentuhan karakter lewat make up effects ala pemenang Emmy Award Gred Nicotero. Pria asal Amerika ini mampu membuat karakter unik, sayangnya tidak jauh besa dengan karakter film laga lain, semacam Mortal Combat.

Yang pelu dipuji adalah settingan properti di film pentolan The Wu-Tang Clan ini. Sangat maksimal, sampai-sampai sang pentolan bagian desain produksi, Drew Boughton mampu menciptakan latar berkesan Cina klasik.  Termasuk berani bermain warna terang dalam setiap interior. Meski film ini adalah berlatar jadul. Itu mungkin disebabkan Boughton sudah khatam soal properti di film Pirates of the Caribbean: On Stranger Tides dan Austin Powers in Gold Member.

Satu hal lagi, jangan menonton film ini jika Anda punya riwayat jantung dan alergi darah. Sebab film berkocek USD 20 juta ini cukup sadis. Satu lagi film ini cukup vulgar dengan menampilkan adegan semi seks.


  • gangster
  • harta karun

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!