BERITA

Wapres Tunjuk 8 Staf Khusus

""Yang penting dari komponen masyarakat, apakah dari milenial atau kolonial ya sama saja. Rupa-rupanya pak kyai ini generasi kolonial." "

Wapres Tunjuk  8 Staf Khusus
Wapres Maruf Amin bersama Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar saat jalan santai Antar Iman di Jalan Thamrin Minggu (17/11). (Antara/Indrianto)

KBR, Jakarta-  Juru bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi mengatakan, ada 8 staf khusus yang dipilih oleh Wakil Presiden, Maruf Amin untuk mendampinginya dalam kabinet saat ini. Ke 8 staf tersebut dipilih berdasarkan hak perogratif wapres dari segi keahlian dan kenyamanan.

kata dia, para staf khusus sudah mulai bekerja per hari ini diawali dengan rapat terkait tugas masing-masing.

“Ya mulai bertugas mulai dari hari sekarang, tadi disepakati bahwa pada setiap hari Selasa siang itu akan ada rapat koordinasi. Dan sebelum-sebelumnya pada rapat itu ada isu-isu strategis yang dibahas. Rapat koordinasi itu akan melibatkan seluruh  8 staf khusus itu beserta bapak Setwapres dan deputi-deputi,” Ujar Masduki, di kantor wakil presiden, Senin (25/11/2019).


Ke 8 staf tersebut di antaranya, bekas Menteri Pendidikan Tinggi dan riset teknologi Muhammad Nasir, yang akan mengurus masalah reformasi birokrasi dan pendidikan. Kemudian Satya Arinanto sebagai staf khusus di bidang hukum, dan sudah menjadi staf khusus wapres periode Jusuf Kalla. Kemudian bekas staf khusus menteri pertanian Sukriansyah menangani bidang investasi, dan Pengurus Majelis Ulama  Indonesia, Lukman Hakim yang akan menangani masalah ekonomi.


Nama lainnya seperti Imam Aziz, Maskyuri dan Rodikin menurut Masduki akan menangani masalah pemberdayaan masyarakat dan HAM serta hubungan antarlembaga. Sedangkan Masduki  telah ditunjuk lebih awal sebagai juru bicara atau staf khusus dalam hubungan komunikasi.


Ditanya terkait tidak adanya staf khusus yang berasal dari kalangan milenial, menurut Masduki itu adalah hak dari wakil presiden. Kata dia,  pemilihan 8 staf khusus tersebut sudah melalui beberapa pertimbangan yang matang.


“Banyak ada yang dari PBNU ada yang dari MUI, Ada yang dari UI, pak Nasir juga profesional pendidikan. (Ga ada milenial?) Karena Pak Presiden sudah rekrut  yang milenial, yang penting dari komponen masyarakat, lapisan sosial apakah dari milenial atau kolonial ya sama saja. Rupa-rupanya pak kyai ini generasi kolonial ya, banyak  kolonial. Tapi tidak mengurangi kompetensi.” Ujarnya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengangkat tujuh staf khusus baru dari kalangan milenial. Mereka adalah Ayu Kartika Dewi, Putri Indahsari Tanjung, Gracia Billy Mambrasar, Aminudin Maruf, Angkie Yudistia, Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra. 

Dari generasi milenial ini, Jokowi ingin mendapatkan gagasan-gagasan baru yang inovatif dan kreatif

“Cara-cara yang out of the box, yang melompat untuk mengejar kemajuan negara kita. Saya juga minta mereka menjadi jembatan saya dengan anak-anak muda, para santri muda, para diaspora yang tersebar di berbagai tempat," kata Jokowi di Istana Merdeka, Kamis (21/11/2019).

Jokowi menyebut bakal rutin berdiskusi dengan mereka. Namun, ketujuh stafsus milenial itu tidak bekerja penuh waktu bersamanya, lantaran mereka masih memiliki aktivitas di luar. 

"Ketujuh anak muda ini akan menjadi teman diskusi saya harian, mingguan, bulanan memberikan gagasan segar yang inovatif," tutur Jokowi. 

Jokowi langsung mengenalkan ketujuh anak muda tersebut di Istana Merdeka, Kamis (21/11/2019). Ia mengklaim penunjukan ini tidak dilakukan mendadak, tetapi dipilih melalui proses yang cukup lama.


Editor: Rony Sitanggang

  • jokowi
  • staf khusus
  • milenial
  • maruf amin

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!