BERITA

Skenario Satu Pintu, Jemaah Umrah Indonesia Diberangkatkan dari Jakarta

umrah

KBR, Jakarta - Kementerian Agama mengkaji skenario pemberangkatan jemaah umrah lewat satu pintu dari Jakarta.

Direktur Pelayanan Umrah dan Haji Khusus di Kementerian Agama Nur Arifin mengatakan skenario itu disiapkan untuk menyelaraskan standar protokol kesehatan jemaah agar sesuai dengan peraturan di Arab Saudi.

Saat ini, kata dia, Kementerian Agama sedang mematangkan berbagai aturan teknis seperti integrasi data antara Indonesia dengan Arab Saudi, hingga mekanisme karantina.

"Kami rencanakan pemberangkatan jemaah umrah melalui Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Tiga hari sebelum berangkat dilakukan standarisasi sertifikasi vaksin, kemudian dicek PCR-nya, ada standarisasi dari Kementerian Kesehatan. Sehingga yang berangkat benar-benar sehat dan benar-benar negatif dan sertifikatnya bisa dibaca (di Saudi)," kata Nur Arifin ketika dihubungi KBR melalui sambungan telepon, Minggu (17/10/2021).

Baca juga:


Nur Arifin menambahkan rencana pemberangkatan satu pintu dilakukan guna meyakinkan Saudi bahwa jemaah Indonesia aman dari COVID-19.

Jika berjalan lancar, Kemenag akan membuka secara bertahap pemberangkatan dari daerah lain.

"Kalau ternyata sudah normal lagi, Kementerian Kesehatan akan membangun standarisasi sistem sehingga bisa dikirimkan ke semua tenaga di embarkasi yang lain," kata dia.

Mengenai jadwal pemberangkatan dan estimasi biaya umrah, Nur Arifin mengatakan, akan diputuskan setelah Kemenag merampungkan persoalan teknis seperti mekanisme vaksinasi, karantina, integrasi data, konsep imigrasi, hingga maskapai penerbangan.

Saat ini Kementerian Kesehatan juga melakukan diplomasi supaya jemaah asal Indonesia tak perlu disyaratkan dosis ketiga atau booster.

Kuota umrah

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri di Kemenag Syaiful Mujab berharap tahun ini pelaksanaan umrah bisa terealisasi. Meskipun belum diketahui berapa kuota jamaah Indonesia.

"Umrah dibuka iya. Tapi kita perlu menyiapkan tekhnis-teknisnya. Pertama dari segi vaksin, segi sertifikatnya agar bisa menyambung disini PeduliLindungi menyambung dengan Tawakkalna (aplikasi di Arab Saudi). Jadi sekarang masih terus dibicarakan, kita masih terus koordinasi dengan Menteri Kesehatan, Menteri Luar Negeri agar tekhnis-teknis ini bisa terus tercapai. Sehingga nanti memudahkan jamaah, nanti berapa hari harus karantina dan sebagainya," kata Syaiful Mujab, di Balikpapan, Senin (18/10/2021)

Syaiful memperkirakan biaya umrah akan lebih besar dibanding umrah sebelum pandemi, karena kemungkinan akan ada biaya tambahan seperti karantina dan lainnya.

Baca juga:


Editor: Agus Luqman

  • Umrah
  • Arab Saudi
  • Kemenag
  • karantina

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!