BERITA

Usai Aksi, Banyak Orang Tua Mencari Anaknya di Polda Metro Jaya

""Katanya sih jam 6 nanti dikumpulin di lapangan. Nanti orang tuanya disuruh lihat.""

Astri Yuana Sari

Usai Aksi, Banyak Orang Tua Mencari Anaknya di Polda Metro Jaya
Sejumlah pelajar menaiki truk usai unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/9/2019). (Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja)

KBR, Jakarta - Sejumlah orang tua mendatangi Polda Metro Jaya untuk mencari anaknya yang belum kembali usai aksi unjuk rasa.

Salah satu orang tua, Lia, berkeliling mencari anak dan keponakannya.

"Dia ini putus sekolah, Pak," kata Lia ke petugas di Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya, Selasa (1/10/2019).

"Umurnya berapa tahun anaknya?"

"16 tahun."

"Coba di lantai 2," jawab petugas.

Lia datang ke Polda bersama suami dan dua orang kerabatnya. Lia menyebut, anaknya Erlangga (18) sudah lulus SMA.

Informasi yang diterima KBR, banyak orang tua seperti Lia yang mendatangi Polda Metro mencari anaknya yang kemungkinan ditangkap.

Pada saat kerusuhan Senin (30/9/2019), Erlangga meminta izin untuk mencari pekerjaan di Plaza Semanggi. Ia pun pergi bersama dua orang sepupunya Aji (15) dan Akbar (16). 

Saat ini, Erlangga dan Akbar sudah ditemukan sedang menjalani proses BAP oleh penyidik. Namun, keberadaan Aji belum terlacak. 

Ratusan pelajar yang tertangkap saat kerusuhan Senin (30/9/2019) ditempatkan di beberapa direktorat di Polda Metro Jaya.

Sebagian berada di direktorat kriminal umum, sebagian di direktorat kriminal khusus, Shabara, dan narkoba.

Endang, ayah dari Erlangga, mengatakan bahwa penyidik akan melepaskan anak-anak mereka malam ini. 

"Katanya sih jam 6 nanti dikumpulin di lapangan. Nanti orang tuanya disuruh lihat, karena kan kemungkinan ada yang nama-nama orang tuanya sama, nama anaknya sama. Jadi nanti dikumpulin, orang tuanya disuruh lihat, kalau informasinya, khusus buat pelajar disini memang," kata Endang.

Editor: Agus Luqman

  • Demo Pelajar

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!