BERITA

Politisi Asal Papua Menangis Lihat Sidang MPR Bahas Politik

""Kasihan pengungsi-pengungsi itu tidak ada perhatian dari kita. Kami sesama saudara tidak ada permusuhan. Ulah kalian di Jakarta menyebabkan ini semua.""

Heru Haetami, Adi Ahdiat

Politisi Asal Papua Menangis Lihat Sidang MPR Bahas Politik
Sidang Paripurna MPR ke-2 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (2/10/2019). (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat)

KBR, Jakarta- Anggota DPR RI asal Papua Jimmy Demianus Ijie menangis saat melakukan interupsi dalam Sidang Paripurna MPR, Rabu (2/10/2019). 

Sambil terisak, Jimmy mengatakan sidang hari ini terlalu membahas kepentingan politik. 

Dia menyebut para anggota dewan justru lupa bahwa ada daerah yang sedang membutuhkan jalan keluar dari pelbagai masalah, termasuk Papua.

"Sementara orang-orang di Papua membutuhkan keadilan lembaga negara untuk menyelesaikan masalah mereka. Kasihan pengungsi-pengungsi itu tidak ada perhatian dari kita. Kami sesama saudara tidak ada permusuhan. Ulah kalian di Jakarta menyebabkan ini semua," kata Jimmy di Ruang Sidang Paripurna DPR/MPR, Jakarta, Rabu (2/10/2019).

Dalam interupsinya, Jimmy juga menilai konflik yang terjadi di Papua disebabkan kerakusan kekuasaan berbagai lembaga, termasuk DPR dan MPR.

"Kalian jadikan rakyat di daerah korban adu domba. Kita lihat apa yang bisa dibuat MPR untuk menyelesaikan masalah di daerah ini," kata Jimmy.

"Kami (Papua) butuh MPR hadir dan selesai permasalahan di Papua," katanya lagi.


Dampak Kerusuhan Wamena

Sementara Sidang Paripurna MPR berlangsung, ada sekitar ribuan warga Wamena, Papua, yang mengungsi akibat kerusuhan pekan lalu (23/9/2019).

Menurut data yang dihimpun Antara sampai Rabu (2/10/2019), kerusuhan itu menyebabkan 9.240 orang mengungsi, 77 orang luka-luka, dan 32 orang meninggal.

Ada juga 224 mobil terbakar, 150 motor terbakar, 165 rumah rusak karena terbakar, 20 unit perkantoran rusak, dan 456 unit tempat usaha warga rusak.

Kementerian Sosial mengklaim sudah mengirimkan bantuan sebesar Rp3,8 miliar untuk korban kerusuhan di Wamena. 

Bantuan tersebut berupa kebutuhan logistik, bantuan usaha ekonomi produktif, dan santunan ahli waris bagi korban meninggal senilai Rp15 juta per jiwa.

Bantuan diberikan dalam bentuk:

    <li>Penguatan Dapur Umum untuk 5.000 jiwa;</li>
    
    <li>1.500 Paket Perlengkapan Pakaian Anak;</li>
    
    <li>1.500 Paket Perlengkapan Pakaian Pria;</li>
    
    <li>1.500 Paket Perlengkapan Pakaian Wanita;</li>
    
    <li>2.500 Matras;</li>
    
    <li>1.500 Tenda gulung/terpal;</li>
    
    <li>2.500 Selimut, dan;</li>
    
    <li>100 unit Bantuan Usaha Ekonomi produktif.</li></ul>
    

    "Kemensos juga akan menambah bantuan untuk pengungsi, yakni enam tenda serbaguna, 100 tempat tidur lipat (velbed) dan 100 kasur," kata Direktur Perlindungan Sosial Kemensos M. Safii Nasution kepada Antara, Rabu (2/10/2019).

    Editor: Agus Luqman

  • MPR
  • Rusuh Wamena
  • konflik papua

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!