HEADLINE

Masih Gelap, Penyebab Kematian Aktivis Walhi Golfrid Siregar

Masih Gelap, Penyebab Kematian Aktivis Walhi Golfrid Siregar

KBR, Medan - Kasus kematian Golfrid Siregar, aktivis lingkungan sekaligus kuasa hukum Walhi Sumatera Utara, masih menimbulkan tanda tanya. Kapolda Sumatera Utara, Agus Andrianto mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian Golfrid kendati telah dilakukan autopsi.


"Kemarin dilaksanakan autopsi untuk mengetahui, hasilnya belum disampaikan. Kita tunggu dulu hasilnya. Hasil autopsi. Kemudian saya sudah perintahkan 

Dirkrimum bersama Kapolrestabes Medan untuk membentuk satu tim yang khusus menangani masalah ini," kata Agus Andrianto di Medan, Rabu (9/10/2019). 


Kata Agus, kepolisian juga telah memeriksa beberapa saksi, termasuk orang yang sempat bertemu Golfrid sebelum kejadian. Namun, Agus enggan menyebut berapa orang saksi yang telah diperiksa. 


"Kemudian saya dengar ada beberapa saksi yang sudah diperiksa terkait dengan pertemuan dia sebelum kejadian. Katanya dia bertemu dengan keluarganya kemudian sempat di warung dengan temannya dan itu sudah diperiksa," ucapnya. 


Sejauh ini, kepolisian juga belum melakukan rekonstruksi atas kematian Golfrid. Karena saat ini, polisi masih menunggu hasil visum terkait apa penyebab kematian Golfrid. Apakah karena kecelakaan lalu-lintas, atau karena ada tindak pidana lain yang masih menjadi misteri. 


"Kita lihat hasil visum dulu itu nanti kita lihat dari TKP, temuan mayat seperti apa, dan itu tugas penyidik. Mudah-mudahan dari informasi-informasi tersebut dan hasil visum nanti kita bisa pastikan apakah ini merupakan kejadian kecelakaan atau karena adanya tindak pidana, begitu kira-kira," tutur Agus. 


Sebelumnya, pada Kamis (3/10/2019) dini hari sekitar pukul 01.00 Wib, Golfrid Siregar ditemukan tidak sadarkan diri di jembatan layang Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Padang Bulan, Medan. Korban ditemukan oleh seorang tukang becak yang kebetulan melintas di lokasi. Tukang becak tersebut kemudian membawa Golfrid ke Rumah Sakit Mitra Sejati yang kemudian diarahkan untuk ditangani ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik.


Golfrid Siregar mengalami luka serius di bagian kepala yang menyebabkan tempurung kepala hancur, dan mengharuskan korban menjalani operasi pada Jumat (4/10/2019). Setelah mendapatkan penanganan medis, Minggu, (6/10/2019) Golfrid menghembuskan nafas terakhir.


Dugaan awal kepolisian, Golfrid menjadi korban tabrak lari atau kecelakaan lalu-lintas. Tapi, Direktur Walhi Sumut, Dana Prima Tarigan mengatakan, kematian Golfrid menyimpan banyak kejanggalan. Antara lain, kepala korban yang mengalami luka serius seperti layaknya terkena benda tumpul.


Selain itu, bagian tubuh Golfrid lainnya tidak mengalami luka yang berarti. "Belum lagi barang-barang pribadi milik korban seperti tas, laptop, cincin, dan telepon seluler yang raib entah kemana," ujar Dana Prima Tarigan seperti dikutip Antara.   


Editor: Fadli Gaper

 

  • Golfrid Siregar
  • WALHI

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!